KOMUNIKASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL : Studi Interaksi Simbolik tentang Komunikasi Calon Pegawai Negeri Sipil padaProses Sosialisasi Organisasi di Bagian Hukum dan Kepegawaian Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
Penelitian tentang Komunikasi Calon Pegawai Negeri Sipil pada Proses
Sosialisasi Organisasi di Bagian Hukum dan Kepegawaian Direktorat ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 010030007486 302.2 Din k/R.21.75 Perpustakaan Pusat Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 302.2 Din k/R.21.75Penerbit Magister Ilmu Komunikasi : Bandung., 2014 Deskripsi Fisik xiv, 190 hlm. ; il. ; 29 cm.Bahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 302.2 Din kTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi 2014Subyek Info Detil Spesifik TesisPernyataan Tanggungjawab Dina Julita -
Penelitian tentang Komunikasi Calon Pegawai Negeri Sipil pada Proses
Sosialisasi Organisasi di Bagian Hukum dan Kepegawaian Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal ini bertujuan untuk mengetahui
tindakan komunikasi, pengelolaan kesan, konsep diri, dan membentuk model
komunikasi CPNS saat melalui proses sosialisasi organisasi. Teori-teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah interaksionalisme simbolik Herber Mead,
tindakan sosial Max Weber, dan dramaturgi Erving Goffman. Adapun metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan interaksi simbolik.
Informan yang menjadi subjek penelitian adalah lima (5) orang CPNS di Ditjen
PAUDNI.
Temuan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) pada proses sosialisasi
organisasi, tindakan komunikasi dilakukan CPNS terhadap senior, atasan, sesama
CPNS, dan diri sendiri. Dari tindakan komunikasi tersebut, CPNS memaknai senior
dan atasan sebagai representasi budaya organisasi Ditjen PAUDNI, penghindaran
konflik sebagai konformitas, membangun jaringan komunikasi informal sama
pentingnya dengan komunikasi formal, dan komunikasi selalu berlandaskan motif
agar diterima menjadi anggota layaknya anggota organisasi lama lainnya. (2) Untuk
mencapai tujuan sosialisasi organisasi, CPNS melakukan pengelolaan kesan untuk
memberikan kesan bahwa dirinya berkompeten dan memahami budaya organisasi, .
sehingga dianggap layak untuk menjadi anggota Ditjen PAUDNI. (3) Pada proses
sosialisasi organisasi ini dapat disimpulkan pula bahwa terdapat dua kategori konsep
diri CPNS, yakni konsep diri idealis dan adaptif. (4) Sementara model komunikasi
CPNS pada proses sosialisasi oganisasi di Ditjen PAUDNI merupakan model
komunikasi sirkuler, dengan memuat unsur-unsur CPNS dan anggota organisasi
sebagai sumber dan sasaran sekaligus, pesan, setting, umpan balik, dan pemaknaan. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.