Detail Cantuman

Image of CITY BRANDING KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA BERPOTENSI MELALUI PROGRAM SISTER CITY  Studi Kasus City Branding Kota Bandung sebagai Kota Berpotensi (colorful, beautiful and friendly) melalui Program Sister City (Kota Bandung-Kota Suwon ?Korea Selatan?) yang dilakukan oleh Sub Bagian Kerjasama Luar Negeri, Bagian Kerjasama Daerah, Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Bandung

 

CITY BRANDING KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA BERPOTENSI MELALUI PROGRAM SISTER CITY Studi Kasus City Branding Kota Bandung sebagai Kota Berpotensi (colorful, beautiful and friendly) melalui Program Sister City (Kota Bandung-Kota Suwon ?Korea Selatan?) yang dilakukan oleh Sub Bagian Kerjasama Luar Negeri, Bagian Kerjasama Daerah, Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Bandung


CITY BRANDING KOT A BANDUNG SEBAGAI KO TA BERPOTENSI
MELALUI PROGRAM SISTER CITY

Studi Kasus City Branding Kota Bandung ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030007580659.2 Nin c/R.21.235Perpustakaan PusatTersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    659.2 Nin c/R.21.235
    Penerbit Magister Ilmu Komunikasi : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvi, 173 hlm. ; ill. ; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    659.2 Nin c
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    2016
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Tesis
    Pernyataan Tanggungjawab
  • CITY BRANDING KOT A BANDUNG SEBAGAI KO TA BERPOTENSI
    MELALUI PROGRAM SISTER CITY

    Studi Kasus City Branding Kota Bandung sebagai Kota Berpotensi (co 10 rfu I, beautiful
    and friendly) melalui Program Sister City (Kota Bandung-Kota Suwon "Korea Selatan")
    yang dilakukan oleh Sub Bagian Kerjasama Luar Negeri, Bagian Kerjasama Daerah,
    Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Bandung

    Oleh:

    Nindy Metha Mayangswari
    210120140033

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana city branding kota bandung
    sebagai kota berpotensi melalui program sister city. Pertanyaan penelitian untuk
    mengetahui mengapa Kota Bandung mengadakan program sister city dengan Kota
    Suwon, pola komunikasi yang dilakukan dalam mengimplementasikan program sister
    city sebagai city branding Kota Bandung, kepada masyarakat Bandung dan Suwon, secta
    untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kurang optimalnya program sister
    city Kota Bandung - Kota Suwon sebagai city branding Kota Bandung.

    Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, studi kasus, dengan paradigma
    konstruktivisme. Teknik penentuan inforrnan menggunakan purposive sampling, jumlah
    informan sebanyak 10 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
    wawancara dan studi pustaka.

    Hasil penelitian ini adalah terdapat beberapa persamaan yang mendasari terjalinnya
    kerjasama sister city ini yakni adanya jalinan pertemanan antar kedua walikota,
    persamaan geografis, demografis, pendidikan, kebudayaan, visi dan misi. Pola
    komunikasi yang dilakukan dalam mengimplementasikan program sister city kepada
    masyarakat Bandung dan Suwon didasarkan kepada SOP yang ada namun pada
    kenyataannya tidak berjalan sesuai dengan SOP. Faktor-faktor yang menyebabkan
    kurang optimalnya program sister city ini yakni kurangnya SDM, birokrasi yang rumit,
    konsep perjanjian yang terlalu umum, tidak bisanya kedua kota maju beriringan,
    ketidakselarasan antara Pemkot, Pemprov dan Pemerintah Pusat secta kurangnya
    publikasi.

    Kesimpulan penelitian ini city branding kota bandung sebagai kota berpotensi melalui
    program sister city Kota Bandung-Kota Suwon tidak berjalan dengan baik. Karena tidak
    spesifiknya alasannya yang mendasari kerjasama ini, secta pola komunikasi yang tidak
    sesuai SOP.

    Saran peneliti kepada Pemkot Bandung adalah memperbaiki komunikasi antar internal
    Pemkot, mengadakan publikasi dan sosialisasi, melibatkan semua instansi terkait dan
    menyediakan information tourism.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi