Detail Cantuman

Image of Jilbab Sebagai Identitas Diri Dalam Kajian Komunikasi Artifaktual Pada Pengguna Jilbab Di Kota Bandung

 

Jilbab Sebagai Identitas Diri Dalam Kajian Komunikasi Artifaktual Pada Pengguna Jilbab Di Kota Bandung


Farid Hamid U., L3G04011, "Jilbab Sebagai Identitas Diri Dalam Kajian
Komunikasi Artifaktual Pada Pengguna Jilbab Di Kota Bandung".

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001100100090302.222 Ham j/R.17.151Perpustakaan Pusat (REF.17.151)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    302.222 Ham j/R.17.151
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv,;224 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    302.222 Ham j
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Farid Hamid U., L3G04011, "Jilbab Sebagai Identitas Diri Dalam Kajian
    Komunikasi Artifaktual Pada Pengguna Jilbab Di Kota Bandung".
    Promotor: Prof. Dr. H. Deddy Mulyana, MA (ketua), Prof. Or. Haryo S.
    Martodirdjo (anggota), 2009, 83 pustaka + 15 lainnya (1977 - 2007)

    Identitas yang ingin dikukuhkan seseorang melalui penampilan
    ditampilkan lewat berbagai cara, terutama melalui pakaian sebagai alat
    komunikasi nonverbal. Perilaku seseorang dalam berpakaian termasuk jilbab
    mengandung simbol-simbol tertentu yang merepresentasikan identitas seseorang.

    Penelitian ini ingin menguak lebih jauh tentang transformasi dan
    konstruksi identitas pengguna jilbab di Kota Bandung, yang dapat
    diidentifikasikan sebagai berikut: Bagaimana proses dan arah transformasi
    identitas pengguna jilbab di Kota Bandung?; Bagaimana motif dan makna yang
    ingin dikukuhkan oleh pengguna jilbab dalam keterkaitannya dengan identitas ?;
    Bagaimana pola komunikasi sebelum dan setelah mengenakanjilbab?

    Teori yang digunakan dalam penelitian ini yang membentuk kerangka

    pemikiran adalah teori Tindakan sosial Max Weber, Fenomenologi Alfred Schutz,
    Interaksi simbolik Mead&Blumer, Dramaturgis Erving Goffman, Konstruksi
    Realitas Sosial Berger & Luckman, juga teori tentang identitas untuk membedah
    komunikasi artifaktual penggunajilbab.

    Penelitian ini menggunakan metode dan analisis bersifat kualitatif dalam
    tradisi fenomenologi. Tradisi ini ini berupaya mengungkapkan dan memahami
    realitas penelitian berdasarkan perspektif subjek penelitian. Dalam penelitian ini
    menggunakan 15 informan sebagai sumber informasi.

    Hasil penelitian menunjukkan proses transformasi identitas (juga konsep
    diri) adalah proses yang terus berubah atau proses yang belum selesai. Proses
    tersebut terbagi menjadi dua yaitu tipe perubahan bertahap dan tipe perubahan
    drastis. Secara keseluruhan menyangkut tahapan seseorang sampai memutuskan
    menggunakan jilbab ditemukan lima tahapan identitas mereka yang
    memperlihatkan kecenderungan (sikap) yang berbeda dalam setiap tahapan.
    Kelima tahapan tersebut dengan istilah yang berbeda, yaitu: dorongan diri,
    perenungan diri, konflik diri, keputusan diri, dan ekspresi diri. Motif informan
    untuk mengenakan jilbab bersifat variatif yang dapat dibagi menjadi lima motif
    utama yaitu; motif ideologis, motif strukturalis, motif adaptif, motif psikologis,
    dan motif modis. Pemaknaan informan terhadap jilbab bervariasi dapat
    dikategorikan menjadi, jilbab ideal dan jilbab aktual. Saran dalam penelitian ini,
    perlunya penelitian lanjutan dengan metode yang berbeda. Selain itu diharapkan
    dapat memberikan masukan dalam hubungannya dengan penggunaan jilbab dan
    kebijakan menyangkut penggunaan jilbab.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi