Detail Cantuman

Image of Seroprevalensi Anti-Hcv Pada Penderita Dengan infeksi HIV/AIDS Yang Terdaftar Di Klinik Teratai Tim Penanggulangan Infeksi HIV/AIDS RS Dr Hasan Sadikin Bandung

 

Seroprevalensi Anti-Hcv Pada Penderita Dengan infeksi HIV/AIDS Yang Terdaftar Di Klinik Teratai Tim Penanggulangan Infeksi HIV/AIDS RS Dr Hasan Sadikin Bandung


Persamaan cara transmisi antara Human immunodefiency virus (HIV) dan
Hepatitis C virus (HCV) menyebabkan tingginya angka kejadian koinfeksi ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001050700013616.979 2 Jea s/R.13.19Perpustakaan Pusat (REF.13.19)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    616.979 2 Jea s/R.13.19
    Penerbit Magister Statistika Terapan : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvi,;112 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    616.979 2
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Persamaan cara transmisi antara Human immunodefiency virus (HIV) dan
    Hepatitis C virus (HCV) menyebabkan tingginya angka kejadian koinfeksi pada
    kelompok individu tertentu. Sebagian besar pengidap HCV tidak disertai gejala
    klinis, sehingga pada setiap penderita dengan infeksi HIV direkomendasikan
    untuk melakukan pemeriksaan anti-HCV.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seroprevalensi anti-HCV
    pada penderita dengan infeksi HIV I AIDS yang telah terdaftar di Klinik Teratai
    Tim Penanggulangan Infeksi HIV I AIDS RS Dr. Hasan Sadikin Bandung.

    Penelitian ini merupakan suatu studi potong lintang yang dilakukan pada
    bulan Juli 2005 sampai dengan September 2005 dengan subjek penelitian yang
    dipilih secara acak. Seluruh responden menandatangani informed consent dan
    mengisi kuesioner, selanjutnya dilakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel
    darah terhadap anti-HCV menggunakan Microparticle Enzyme Immunoassay
    Anti-HCV Abbott AxSYM HCV versi 3.0. Analisis statistik dilakukan secara
    deskriptif menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) for
    Windows versi 3,0.

    Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa dari 85 penderita dengan infeksi
    mY/AIDS, 75 orang (88,2%) disertai anti-HCV positif. Sebagian besar penderita
    koinfeksi HIV-HCV adalah pria (92%) dengan kelompok usia 25-29 tahun
    (46,7%). Perilaku berisiko yang ditemukan pada sebagian besar subjek penelitian
    dengan koinfeksi HCV adalah penggunaan narkoba suntik (97,3%) dengan jarurn
    suntik bekas (98,6%) selama lebih dari 5 tahun (52,1%), pemah melakukan
    hubungan seksual (94,7%) dengan lebih dari 1 pasangan seksual (63%), dan body­
    piercing (60%). Dari seluruh subjek penelitian dengan anti-HCV positif, hanya 18
    penderita (24%) yang pemah mengalami keluhan ikterik dan 21 penderita (28%)
    yang disertai riwayat buang air kecil berwama gelap.

    Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat seroprevalensi anti­
    HeV pada penderita dengan infeksi HIV/AIOS yang terdaftar di Klinik Teratai
    Tim Penanggulangan Infeksi HIV I AIDS RS Or. Hasan Sadikin Bandung sangat
    tinggi (88,2%). Berdasarkan hal terse but, penapisan infeksi Hev dan penyuluhan
    mengenai infeksi HeV sebaiknya dilakukan pada setiap penderita dengan infeksi
    HIV/AIDS.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi