Detail Cantuman

Image of Analisis Ambang Nyeri dan Kadar Matrix Metalloproteinase (MMP)-8 Gingival Crevicular Fluid Sebagai Indikator Keberhasilan Perawatan Hipersensitivitas Dentin Melalui Induksi Iontoforesis Bahan Kalium

 

Analisis Ambang Nyeri dan Kadar Matrix Metalloproteinase (MMP)-8 Gingival Crevicular Fluid Sebagai Indikator Keberhasilan Perawatan Hipersensitivitas Dentin Melalui Induksi Iontoforesis Bahan Kalium


ABSTRAK
Hipersensitivitas dentin merupakan nyeri tajam yang mengganggu dan merupakan masalah di bidang kedokteran gigi. Iontoforesis merupakan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001100100146617.634 Cah a/R.13.98Perpustakaan Pusat (REF.13.98)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.634 Cah a/R.13.98
    Penerbit Program Pasca Sarjana : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xxiii,;203 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    617.634
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK
    Hipersensitivitas dentin merupakan nyeri tajam yang mengganggu dan merupakan masalah di bidang kedokteran gigi. Iontoforesis merupakan salah sate cara dalam mengatasi hipersensitivitas dentin dengan menggunakan arus listrik yang mengubah larutan garam yang dipakai menjadi ion sehingga meningkatkan penetrasi ion bahan desensitasi ke jaringan gigi.
    Tujuan penelitian adalah menganalisis perbedaan ambang nyeri sebagai indikator klinis hipersensitivitas dentin, menganalisis perbedaan kadar matrix metalloproteinase -8 sebagai indikator laboratoris, menganalisis hubungan ambang nyeri dan kadar 114144-P-8 sesudah iontoforesis serta memeroleh bahan
    iontoforesis yang efektif pada indikator nilai ambang nyeri dan kadar matrix metalloproteinase-8. Penalitian quasi experimental nonrandomized control group pretest postest design dilakukan pada 124 gigi kaninus atau premolar pasien yang mengalami hipersensitivitas dentin akibat resesi gusi. Pengukuran nilai ambang
    nyeri menggunakan electric pulp tester dan kadar dan cairan gusi dengan
    Elisa dilakukan sebelum dan sesudah 2 minggu perawatan iontoforesis.
    Analisis data dengan a = 0,01 untuk perbedaan ambang nyeri dan
    perbedaan kadar WP-8 sebelum dan sesudah perawatan iontoforesis digunakan uji beds berpasangan. Untuk perbedaan antar bahan digunakan analysis of varians (Anova), hal ini dilakukan setelah uji homogenitas. Uji Anova signifikan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD. Sedangkan untuk uji efektivitas interaksi bahan terhadap indikator pemeriksaan digunakan uji rnultivariate analysis of varians (Manova), Hasil analisis data pada kalium nitrat 3% dan kalium klorida 4% untuk nilai ambang nyeri sebelum skala 1,000 menjadi sesudah iontoforesis skala 4,000 adalah signifikan pada a = 0,01 dart uji korelasi, uji beds berpasangan, anova . Nilai signifikansi dengan a = 0,01 dart uji korelasi, uji beds
    berpasangan, dan anova untuk kadar adalah dengan kalium nitrat 3% dan
    kalium klorida 3,5% dengan kadar sebelum 1,6450 ngiml menjadi 1,5300 ng/m1 sesudah iontoforesis.
    Simpulan penelitian yaitu terdapat perbedaan nilai ambang nyeri dan kadar
    matriks metalloproteinase-8 sebagai indikator klinis dan laboratoris hipersensitivitas dentin, terdapat hubungan ambang nyeri dan kadar MMP-8 pada perawatan hipersensitivitas dentin , bahan desensitasi yang paling meningkatkan nilai ambang nyeri dan menurunkan kadar ii/Evhcb-8 dengan iontoforesis adalah kalium nitrat 3% .
    Kata kunci: hipersensitivitas dentin, iontoforesis, nilai ambang nyeri, kadar A/IMP-8
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi