Detail Cantuman

Image of Analisis Water Footprint Budidaya tanaman kentang dalam konteks efisiensi pemanfaatan air

 

Analisis Water Footprint Budidaya tanaman kentang dalam konteks efisiensi pemanfaatan air


Peningkatan permintaan pasar terhadap komoditas kentang telah mengakibatkan
terjadinya peningkatkan jumlah produksi komoditas ini. Air yang ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120700069631.53 Haf a/R.25.320Perpustakaan Pusat (REF.320)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    631.53 Haf a/R.25.320
    Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiii,;128 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    631.53
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Peningkatan permintaan pasar terhadap komoditas kentang telah mengakibatkan
    terjadinya peningkatkan jumlah produksi komoditas ini. Air yang merupakan
    bahan baku utama produksi pertanian, akan semakin banyak digunakan.
    Kebutuhan air yang tinggi selama proses budidaya dapat memberikan implikasi
    terhadap kondisi lingkungan, ekonomi dan sosial. Pertanian yang merupakan
    sektor pengguna air terbesar di antara sektor lainnya perlu diawasi pengelolaannya
    agar pemanfaatan aimya tidak menimbulkan implikasi negatif. Informasi tentang
    kuantitas dan kualitas sumber daya alam sangat penting untuk pembangunan
    pertanian berkelanjutan. Informasi tersebut dapat diketahui melalui pendekatan
    metode water footprint. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung besaran
    nilai water footprint produksi kentang dan mengkaji implikasi budidaya kentang
    tersebut terhadap pemanfaatan sumber daya air untuk kemudian direspons agar
    pemanfaatan sumber daya air dapat lebih efisien (berkelanjutan). Penelitian ini
    dilakukan dengan pendekatan kuantitatif less dominant kualitatif. Data
    dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur terhadap informan kunci serta
    melalui observasi proses budidaya. Berdasarkan hasil penelitian, nilai water
    footprint tanaman kentang Pangalengan adalah sebesar 178,9 m3/ton. Implikasi
    yang ditimbulkan selama budidaya mengarahkan strategi respon untuk
    mengimplikasikan metode budidaya yang lebih hemat air. Metode "semi organik"
    dengan nilai water footprint sebesar 121,83 m3/ton dapat menekan nilai water
    footprint kentang sampai 32 %. Diharapkan dengan metode budidaya yang lebih
    efisien dalam pemanfaatan air dapat mewujudkan pengelolaan sumber daya air
    yang lebih berkelanjutan terutama pada sektor pertanian.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi