Detail Cantuman

No image available for this title

 

Hubungan Status Nutrisi Awal Dengan Kejadian Demam Neotro Penia Pada Pasien Leukemia Limfoblastik Akut Anak Yang Menjalani Kemotrapi Fase Induksi


Demam neutropenia pada anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA)
merupakan kondisi kritis yang mengancam jiwa. Prevalensi gejala demam

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120700352610.73 Mar h/R.22.141Perpustakaan Pusat (REF.141)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610.73 Mar h/R.22.141
    Penerbit MAGISTER KEPERAWATAN UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xviii, 75 hlm. ; il. ; 29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610.73 Mar h/R.22.141
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Demam neutropenia pada anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA)
    merupakan kondisi kritis yang mengancam jiwa. Prevalensi gejala demam
    neutropenia sangat tinggi pada pasien LLA anak. Banyak faktor yang menyebabkan
    demam neutropenia, diantaranya status nutrisi, jenis protokol terapi, dan infeksi
    eksogen. Demam neutropenia dapat memengaruhi proses terapi dan keberhasilan
    terapi terutarna pada fase induksi yang merupakan indikator keberhasilan tcrapi
    secara keseluruhan. Masih terdapat kontradiktif tentang pengaruh status nutrisi awal
    ini pada kejadian demam neutropenia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
    hubungan status nutrisi awal dengan kejadian demam neutropenia pada pasien LLA
    anak yang menjalani kemoterapi fase induksi. Penelitian ini bersifat retrospektif di
    Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pad a pasien
    LLA anak tahun 20 J 0-20 i I. Dikumpuikan data mengenai berat badan, tinggi badan,
    jenis prorokol terapi, lama pemasangan infus, dan kejadian demam neutropenia.
    PeneJitian ini sudah mendapat persetujuan Komite Etik Penelitian Fakultas
    Kedokteran Universitas Padjadjaran. Selama kurun waktu tersebut didapatkan 5 i
    pasien LLA anak. Hasil penelitian rncnunjukkan 35,3% pasien berada pada kurang
    energi protein (KEf» sedang, 37,3% KEP berat dan kejadian demam neutropenia
    terjadi pada 76,5% pasien, Analisis multivariat regresi logisrjk binomial faktor risiko
    demam neutropenia menunjukkan bahwa status nutrisi awa!(OR 24,8), jenis protokol
    terapi (OR 1.5). dan kecenderungan infeksi eksogen (OR 0.8) merupakan faktor
    risiko penting. Peluang terbesar untuk terjadinya dcrnarn neutropenia adalah
    gabungan dari KEP be rat, jenis protokol ierapi HR, dan kecenderungan infeksi
    eksogen (+) sebesar 99,9% (0.'.>99). Uji regresi logistik binomial menunjukkan bahwa
    status nutrisi awal mcrupakan Iaktor risiko indcpcndcn untuk kejadian demam
    neutropenia (Wald 12.1). Kesimpulan sernakin buruk status nutrisi awal pasien, maka
    semakin tinggi kcccndcrungan pasicn untuk mcngalarni dcmarn neutropenia.
    lrnplikasi penelitian ini bahwa pengkajian uutrisi yang baik dan pernantauan yang
    ketat terhadap kernungkinan infcksi pada pasicn LLA anak oleh perawat spesialis
    dapat menurunkan kejadian dernam neutropenia dan mcmbantu proses terapi serta
    meningkatkan keberhasilan terapi
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi