Konstruksi Sosial Realitas Politik DPRD Jabar Dalam Penyusunan Peraturan Daerah (PERDA)
Penelitian ini· merupakan suatu upaya untuk menjelaskan bagaimana politisi
DPRD Jabar memahami dan memaknai suatu realitas sampai pada ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001130100158 302.2 Mul k/17.99 Perpustakaan Pusat (REF.17.99) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 302.2 Mul k/17.99Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung., 2013 Deskripsi Fisik xvi,;399 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 302.2 Mul kTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Dadan Mulyana -
Penelitian ini· merupakan suatu upaya untuk menjelaskan bagaimana politisi
DPRD Jabar memahami dan memaknai suatu realitas sampai pada akhimya
ditampilkan dalam suatu bentuk putusanpolitik. Pemahaman dan pemaknaan ini
dilihat sebagai suatu kegiatan yang unik dan khas, sehingga tidak menutup
kemungkinan setiap politisi mempunyai pemahaman yang berbeda atas peristiwa
yang sama. Pemahaman yang berbeda tersebut merupakan hasil dari konstruksi
yang dilakukannya melalui percakapan yang disesuaikan dengan kenyataan
subj ektifnya.
Penggunaan metode kualitatif diharapkan mampu mengungkap lebih
mendalam terhadap fenomena yang diteliti ini karena peneliti melibatkan diri dan
mengamati secara langsung kehidupan mereka sehari-hari, mendengar mereka
berbicara tentang dirinya dan pengalamannya sendiri. Penelitian ini selain didisain
sebagai penelitian kualitatif juga menggunakan pendekatan studi kasus dan
paradigma penelitiannya konstruktivisme, yang menekankan bahwa realitas yang
ada adalah hasil bentukan atau konstruksi. Temuan dalam penelitian ini
merupakan hasil interaksi antara peneliti dengan objek penelitian, sehingga
paradigma konstruktivisme menjadi relevan dalam mengkaji masalah ini.
Inforrnan dipilih berdasarkan snowball, data dikumpulkan melalui pengamatan
berperanserta, wawancara, dan penelusuran dokumen. Analisis data dilakukan
sepanjang penelitian berlangsung dengan kesepakatan intersubjektif terhadap
semua objek penelitian. Inforrnasi tidak saja diperoleh dari kata-kata lisan atau
tulisan, tetapi juga dari perilaku-perilaku dan peristiwa yang diobservasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi dan cara mengkonstruksi
realitas komunikasi politik DPRD Jabar dalam penyusunan perda merefleksikan
pola hubungan legislatif dengan eksekutif saja, dan hanya sedikit merefleksikan
pola hubungan dengan masyarakat. Politisi di DPRD Jabar memaknai aspirasi
masyarakat berdasarkan perilaku politik masing-masing, sehingga aspirasi
masyarakat dalam penyusunan perda dimaknai secara berbeda oleh para politisi.
Latar belakang kepartaian dan pola rekruitmen turut mempengaruhi perilaku
komunikasi politik anggota DPRD Jabar dalam penyusunan perda. Model
komunikasi politik di DPRD Jabar bersifat baku, sehingga para politisi dalam
mempertukarkan pesan politik hanya berdasarkan kebiasaan dan berperilaku yang
sesuai dengan ideologi politiknya masing-masing.
Upaya-upaya para politisi ketika menyusun putusan politik, merupakan suatu
realitas tertentu. Realitas seperti ini menurut perspektif Berger dan Lukmann
merupakan realitas sosial. Setiap politisi mengkonstruksi suatu realitas sesuai
dengan visi dan misi yang diembannya. Dalam hal ini, DPRD dengan sengaja
menonjolkan, memberi tekanan atau membesar-besarkan bahkan menutup-nutupi,
atau menghilangkan hal-hal tertentu dari realitas tesebut. Realitas yang
dikonstruksi itulah yang nantinya akan sampai kepada khalayak berupa putusan
putusan politik dan diharapkan akan menimbulkan opini tertentu dari khalayak
terhadap realitas tersebut. Perilaku para politisi dalam membuat putusan politik
tersebut merupakan konstruksi sosial. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.