Pengelolaan Burung Walet Gua Di Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah (Studi Kasus Di Gua Nagasari Desa Karangduwur Kecamatan Ayah)
Penelitian ini didasarkan pada terns menurunnya hasil unduhan sarang
burung walet, kondisi sebagian habitat burung walet yang rusak, ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001130700263 333.7 Dar p/R.25.36 Perpustakaan Pusat (REF.36) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 333.7 Dar p/R.25.36Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung., 2013 Deskripsi Fisik vi,;164 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 333.7 Dar pTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Aji Darmaji -
Penelitian ini didasarkan pada terns menurunnya hasil unduhan sarang
burung walet, kondisi sebagian habitat burung walet yang rusak, serta belum
optimalnya kerjasama pengelolaan burung walet gua di Kabupaten Kebumen
Provinsi Jawa Tengah. Kerjasama pengelolaan burung walet melibatkan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen dan Pemerintah Desa Karangduwur.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kerjasama pengelolaan yang sudah
berjalan ditinjau dari karakteristik kolaboratif dan karakteristik keberhasilan
kolaboratif; mengetahui kondisi populasi dan habitat burung walet; serta
merumuskan bagaimana strategi yang dapat diterapkan untuk pengembangan
pengelolaan kolaboratif burung walet.
Metode penelitian menggunakan metode kualitatif secara dominan dan
ditunjang dengan metode kuantitatif. Perumusan strategi pengembangan
pengelolaan kolaboratif dilakukan dengan menganalisis faktor internal dan
eksternal menggunakan model analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi pengelolaan burung walet
belum sepenuhnya sesuai dengan pola pengelolaan menurut karakteristik
kolaboratif dan belum sepenuhnya menunjukkan tingkat keberhasilan yang
dikehendaki dalam pengelolaan kolaboratif. Populasi burung walet yang ada di
Gua Nagasari saat ini berkisar 2.080 s/d 2.160 individu. Pola unduhan sarang
burung walet yang diterapkan sampai dengan tahun 2013 belum memperhatikan
aspek keberlanjutan. Kondisi gua dan habitat (iklim, tutupan vegetasi, topografi,
ketersediaan pakan) secara umum masih mendukung pengelolaan burung walet
kecuali kondisi habitat di hutan negara yang dikelola oleh Perum Perhutani.
Strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan pengelolaan
kolaboratif burung walet di Gua Nagasari adalah strategi meminimasi kelemahan
dengan memanfaatkan peluang. Terdapat langkah-Iangkah strategis yang dapat
dirumuskan, meliputi: strategi penguatan kapasitas; strategi pengembangan
kelembagaan; dan strategi penerapan praktek-praktek pengelolaan yang
berkelanjutan. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.