Detail Cantuman

Image of Politik uang dan prilaku memilih dalam pemilihan gubernur banten 2011 dikabupaten pandeglang

 

Politik uang dan prilaku memilih dalam pemilihan gubernur banten 2011 dikabupaten pandeglang


Politik uang merupakan fenomena yang menonjol dalam perpolitikan
Indonesia terutama sejak era pemilihan langsung tahun 2004. Dalam beberapa ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001140100141324.9 Nur p/R.17.268Perpustakaan Pusat (REF.17.268)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    324.9 Nur p/R.17.268
    Penerbit Pascasarjana Program Doktor Ilmu Politik UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xviii,;276 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    324.9 Nur p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Politik uang merupakan fenomena yang menonjol dalam perpolitikan
    Indonesia terutama sejak era pemilihan langsung tahun 2004. Dalam beberapa
    tahun terakhir terlihat indikasi politik uang semakin sering terjadi khususnya
    dalam pemilihan-pemilihan umum tingkat daerah (Pemilukada). Lebih dari 80
    persen (2010-2011) sengketa Pemilukada yang dibawa ke Mahkamah Konstitusi
    (MK) terkait dengan dugaan adanya praktek politik uang. Hampir semua ahli Ilmu
    Politik sepakat bahwa politik uang adalah fenomena yang buruk dan berbahaya
    bagi demokrasi, karena dapat mengaburkan prinsip-prinsip kejujuran dan keadilan
    dalam pemilihan umum. Penelitian ini membahas pengaruh politik uang terhadap
    perilaku memilih, dengan mengambil kasus Pemilihan Gubemur Banten tahun
    2011 di Kabupaten Pandeglang. Pertanyaan utama penelitian ini adalah: apakah
    politik uang berpengaruh terhadap perilaku memilih dan mengapa politik uang
    terjadi?

    Penelitian ini menggunakan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif.

    Pendekatan survei dengan menggunakan metode analisis Structural Equation
    Model (SEM) digunakan untuk menguji hubungan antara politik uang dengan
    perilaku memilih. Sedangkan, pendekatan kualitatif digunakan untuk
    mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk dan proses terjadinya politik uang di
    Kabupaten Pandeglang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei terhadap
    400 responden di 40 desa/kelurahan di Kabupaten Pandeglang yang dipilih
    dengan menggunakan metode sampel acak bertingkat. Di samping survei, juga
    dilakukan wawancara mendalam dengan para infonnan dan infonnan kunci yang
    dianggap mengetahui proses dan praktek Pemilukada di Kabupaten Pandeglang.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) politik uang terjadi akibat
    sejumlah faktor yang melekat pada pemilih, kandidat, dan penyelenggara
    pemilukada tennasuk kekurangpercayaan pemilih terhadap kandidat, persaingan
    antar-kandidat, kemampuan materi kandidat, tradisi politik yang sudah
    membudaya, dan pengawasan serta penegakan hukum yang relatif lemah dari
    otoritas pemilu; (2) politik uang tidak terkait dengan model perilaku memilih
    tertentu, baik model sosiologis, sosial-psikologis, maupun rasional; dan (3)
    praktik politik uang berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku memilih.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi