Detail Cantuman

Image of Kolerasi antara index massa tubuh, kadar C-Telopeptidase serum dan kadar leptin cairan sendi pada penderita osteoartritis...

 

Kolerasi antara index massa tubuh, kadar C-Telopeptidase serum dan kadar leptin cairan sendi pada penderita osteoartritis...


ABSTRAK
Osteoartritis (OA) adalah radang sendi yang paling sering dijumpai di klinik sehari hari, dengan gejala nyeri, akibat proses ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001090100013616.722 Wah k/R.13.80Perpustakaan Pusat (REF.13.80)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    616.722 3 Wah k/R.13.80
    Penerbit Program Pascasarjana Ilmu Kedokteran UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvi.;212 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    616.722 3
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK
    Osteoartritis (OA) adalah radang sendi yang paling sering dijumpai di klinik sehari hari, dengan gejala nyeri, akibat proses degeneratif yang progresif. Progresifitas bertambah bila disertai obesitas dan osteoporosis. Leptin, suatu hormon antiobesitas yang meregulasi keseimbangan energi, juga berperan pada metabolisme tulang dan kondrosit. C-telopeptidase (CTx-1), suatu penanda resorpsi tulang yang dapat menilai kecepatan penggantian tulang, yang lebih sensitif dibandingkan alat DXA.
    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi antara Indeks Massa Tubuh (IMT), CTx-I serum dan leptin cairan sendi pada pasien OA yang obesitas, dan osteoporosis, sebelum dan setelah 12 minggu perlakuan latihan fisik.
    Disain kausal intervensi before and after digunakan untuk meneliti 34 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari 23 wanita pasta menopause usia 51-71 tahun, dan 11 pria usia 57-80 tahun. Kadar leptin cairan sendi lutut dan kadar CTx-1 serum diperiksa sebelum dan setelah latihan fisik 12 minggu.
    Hasil analisis uji t berpasangan terhadap IMT, CTx-1 serum dan leptin cairan sendi sebelum dan sesudah latihan fisik, didapatkan penurunan nilai yang signifikan sesudah dilakukan latihan fisik. Dari hasil analisis korelasi antar variabel didapatkan, nilai koefisien korelasi antar variabel yang sangat rendah sebelum dan sesudah latihan fisik. Didapatkan sedikit kenaikan koefisien korelasi sesudah latihan fisik. Kenaikan koefisien korelasi sebesar 0,001 antara CTx-I dan leptin dengan IMT sebagai kontrol. Terdapat kenaikan koefisien korelasi sebesar 0,130 sesudah latihan fisik antara IMT dan CTx-1 dengan leptin sebagai kontrol. Terdapat kenaikan koefisien korelasi sebesar 0.017 antara IMT dan leptin dengan CTx-1 sebagai kontrol. Ini menunjukkan adanya kecenderungan hubungan yang lebih erat antar variabel sesudah dilakukan latihan fisik 12 minggu.
    Kesimpulan
    Latihan fisik terbukti dapat mengembalikan nilai 1MT dan kadar CTx-1 dan leptin mendekati normal, dan mengurangi rasa nyeri pada keadaan OA lutut yang obesitas, dan osteoporosis. Terbukti adanya leptin pathways sebagai penghubung terjadinya keadaan OA, obesitas dan osteoporosis secara bersama sama pada satu pasien.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi