Detail Cantuman

Image of Performa Sapi Pesisir Melalui Ekplorasi Pakan Pelepah Daun Sawit Hasil Bioproses Phanerochaeta Chrysosporium, Rumput Lapangan Dan Leguminosa Sebagai Komponen Ransum

 

Performa Sapi Pesisir Melalui Ekplorasi Pakan Pelepah Daun Sawit Hasil Bioproses Phanerochaeta Chrysosporium, Rumput Lapangan Dan Leguminosa Sebagai Komponen Ransum


A BSTRAK
Penelitian ini merupakan pendekatan produksi di bidang peternakan meialui
perbaikan tnanajemen pakan dengan sampel penelitian ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001150100066636 Hen p/R.20.15Perpustakaan Pusat (REF.20.15)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    363 Rah e/R.20.5
    Penerbit Program Pasca Sarjana : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvi,;142 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    363
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • A BSTRAK
    Penelitian ini merupakan pendekatan produksi di bidang peternakan meialui
    perbaikan tnanajemen pakan dengan sampel penelitian sapi Pesisir. Substrat adalah pelepah daun sawit yang mengalami bioproses dengan kapang Phanerochaete chrysosporium yang distimulasi dengan mineral Ca dan Mn. Pemanfaatan substrat sebagai bahan pakan dalam kondisi campuran dengan rumput lapangan dan leguminosa. Penelitian dilakukan dalam empat tahap yaitu penelitian laboratorium, pengujian
    kecemaan pelepah daun sawit hasil bioproses in vitro, pengujian fermentabalitas ransom in vitro dan uji biologis ransum terhadap sapi Pesisir. Penelitian laboratorium dan pengujian kecemaan pelepah daun sawit hasil bioproses in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2 x 4 masing-masing tiga ulangan. Perlakuan adalah faktor A perlakuan mineral (tanpa penambahan (TP) dan dengan penambahan (DP) Ca dan Mn dan faktor B lama bioproses (0, 5, 10, 15, 20) hari. Pengujian fermentabilitas ransum in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri atas lima perlakuan masing-masing empat ulangan. Perlakuan adalah Ransum 1 (R1) (100% rurnput lapangan (RL)), Ransum 2 (R2) (75% RL 15% pelepah daun sawit bioproses (PDSB) +Gamat 10%), Ransum 3 (R3) (75% RL 15% PDSB 10% Lamtoro), Ransum 4 (R4) (60% RL 30% PDSB 10% Gamal) dan Ransum 5 (R5) (60% RL 30% PDSB10% Lamtoro). Uji biologis ransum terhadap sapi Pesisir menggunakan rancangan Win square design (LSD) 5 x 5. Parameter• adalah kandungan protein kasar dan serat kasar, komponen fraksi serat (ADF, NDF, lignin, selulosa dan hemiselulosa), kecemaan (KcBK, KcB0), fermentabilitas ransum (konsentrasi N-NH3 dan VFA ransum) dan pengaruh ransum terhadap perforrna sapi Pesisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara lama bioproses Phanerochaete chrysosporium dan perlakuan mineral TP dan DP terhadap periingkatan protein kasar, penurunan serat kasar, ADF, NDF, lignin, selulosa dan hemiselulosa pelepah daun sawit. Penggunaan pelepah daun sawit bioproses
    menggantikan rumput lapangan dalam kondisi campuran dengan gamal atau lamtoro meningkatkan konsentrasi N-NH3 dan VFA rumen sapi Pesisir dan uji biologis ransum terhadap sapi Pesisir tidak berpengaruh terhadap PBBH, KBKR dan EPR rattan:D. Penelitian menyimpulkan bahwa bioproses pelepah daun sawit oleh Phanerochaete chrysosporium yang ditambah mineral memberikan kualitas pelepah daun sawit terbaik pada hari ke-10, bioproses pelepah daun sawit oleh Phanerochaete chrysosporium yang tidak ditambah mineral memberikan kualitas pelepah daun sawit terbaik pada hari ke-20 dan rumput lapangan dalam ransum sapi Pesisir bisa digantikan dengan pelepah daun sawit bioproses hingga 30%.
    Kata kunci : Sapi Pesisir, Pelepah daun sawit, Phanerochaete chrysosporium, B
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi