Kinerja Industri Kecil dan Menengah Berdasarkan Orientasi Kewirausahaan dan Modal jaringan Melalui Derajat Internasionalisasi
iberalisasi perdagangan dan globalisasi pasar menjadi momentum yang baik bagi Industri
Kecil Menengah (lKM) untuk terlibat pada bisnis ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001140100029 338.04 Gin K/R.12.42 Perpustakaan Pusat (REF.12.42) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 338.04 Gin K/R.12.42Penerbit Program doktor fakultas ekonomi UNPAD : Bandung., 2014 Deskripsi Fisik XI,;245 HLM,;29 CMBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 338.04 Gin KTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Ginting Ginta -
iberalisasi perdagangan dan globalisasi pasar menjadi momentum yang baik bagi Industri
Kecil Menengah (lKM) untuk terlibat pada bisnis intemasional misalnya melalui ekspor.
Dalam kurun waktu satu dekade ini jumlah IKM yang melakukan ekspor menunjukkan
kecenderungan meningkat seiring dengan perkembangan leT (Information Communication
Technology). Namun bagi IKM, bisnis pada pasar internasional memberikan tantangan berat
karena kemampuan daya saing yang masih rendah. Untuk itu, strategi peningkatan daya
saing menjadi agenda penting bagi IKM dengan fasilitasi optimal dari stakeholder.
Penelitian ini bertujuan menginvestigasikan pengaruh orientasi kewirausahaan, modal
jaringan dan derajat intemasionalisasi secara simultan dan parsial terhadap kinerja lKM.
Pengukuran dilakukan terhadap variabel penelitian dengan menentukan seberapa besar
hubungan dan pengaruh antarvariabel. Metode analisis yang digunakan adaJah deskriptif dan
verifikatif. Uji hipotesis yang digunakan adalah statistic multivariate-Partial Least Square.
Populasi pada penelitian ini adalah pemilik atau manajer IKM yang melakukan bisnis
intemasional (orientasi ekspor). Pemilihan sampel yang digunakan adalah stratifikasi random
sampling. Dalam peneJitian ini, terdapatjumlah sampel sebanyak 186 IKM yang tersebar di
3 provinsi (DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat).
Hasil analisis deskriptif didapatkan bahwa pengusaha IKM masih merasakan kesulitan
melakukan bisnis intemasional karena terkendala dengan pengurusan perizinan ekspor yang
rumit. Hal ini berakibat pemilihan ekspor tidak langsung oleh sebagian besar IKM. Akses
pada sumberdaya dan pengetahuan serta peluang pasar intemasional untuk melakukan
ekspor melalui jaringan yang dibangun dengan partner belum dapat secara optimal
dimanfaatkan oleh para pengusaha IKM. Derajat intemasionalisasi yang menunjukkan
intensitas perusahaan dalam melakukan bisnis intemasional masih rendah. Kinerja IKM
secara finansial masih belum menunjukkan pencapaian yang baik, namun pengusaha IKM
masih menilai bahwa pasar intemasional sangat potensial dan memberikan kepuasan
tersendiri karena dapat pengakuan melakukan bisnis di tingkat intemasional.
Pengaruh modal jaringan dan orientasi kewirausahaan secara simultan berperan kecil
terhadap derajat intemasionalisasi. Secara parsial modal jaringan berpengaruh lebih dominan
dibanding dengan orientasi kewirausahaan terhadap derajat intemasionalisasi. Orientasi
kewirausahaan, modal jaringan dan derajat intemasionaliasi berpengaruh terhadap kinerja
bisnis. Adapun derajat intemasionalisasi memberikan pengaruh paling besar sehingga
didapatkan bahwa semakin tinggi derajat intemasionalisasi berdampak besar pada
peningkatan kinerja bisnis. Dalam studi ini juga ditemukan bahwa derajat intemasionalisasi
berperan sebagai mediator untuk orientasi kewirausahaan dan modal jaringan pada kinerja
bisnis.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.