Kajian ekonomi keberlanjutan sistem integrasitanaman padi dengan ternak sapi pada lahan sawah
Di Indonesia, lahan sawah merupakan tumpuan utama bagi pengembangan
usahatani padi. Capaian produksi padi pada lima tahun terakhir ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001100100012 338.173 18 Sug k/R.12.50 Perpustakaan Pusat (REF.12.50) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 338.173 18 Sug k/R.12.50Penerbit Program Doktor Ilmu Ekonomi Unpad : Bandung., 2010 Deskripsi Fisik xiv,;250 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 338.173 18 Sug kTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab ugandi Dedi -
Di Indonesia, lahan sawah merupakan tumpuan utama bagi pengembangan
usahatani padi. Capaian produksi padi pada lima tahun terakhir (2001-2006) mengalami
kenaikan, namun kenaikan tersebut merupakan angka paling keeil dibanding
pertumbuhan dua dekade sebelumnya yaitu tahun 1980-1990 dan tahun 1990-2000, ini
menunjukan bahwa laju peningkatan produksi padi tengah mengalami penurunan. Sistem
integrasi tanaman padi dengan temak sapi (SITT) dipandang sebagai salah satu solusi
untuk menjawab kekhawatiran terhadap ancaman ketersediaan pangan maupun
keberlanjutan usahatani. Namun hingga saat ini belum ada metode yang dapat digunakan
untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara usahatani tanaman dengan temak yang
dapat digunakan sebagai indikator tingkat keberlanjutan penerapan sistem integrasi
terse but. Mengacu eara perhitungan tingkat diversifikasi usahatani, maka tingkat keeratan
hubungan usahatani tanaman dengan ternak diukur dengan cara perhitungan menggunkan
indeks keeratan siklus (IKS) antara output produksi usaha tanaman yang digunakan untuk
input produksi temak, dan output produksi temak yang digunakan untuk input produksi
tanaman. Untuk menguji efektivitas penerapan IKS pada SITT pada lahan sawah,
dilakukan penelitian.
Tujuan penelitan antara lain, menganalisis faktor-faktor yang mendorong petani
menerapkan SITT, menganalisis pengaruh SITT terhadap pendapatan petani, mengukur
keberlanjutan penerapan SITT melalui cara perhitungan IKS. Mengidentifikasi faktor
faktor yang mempengaruhi tingkat keberlanjutan SlIT.
Penelitian dilakukan di Kecamatan Binong dan Sagalaherang, Kabupaten Subang
serta di Keeamatan Sukaraja dan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi
Jawa Barat, menggunakan metode survey. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
cara multi stage random sampling terhadap petani yang pernah menerapkan SITT di
Kabupaten Subang sebayak 120 dan di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 80 orang.
Sebagai kontrol diambil 80 orang petani yang tidak menerapkan SITT terdiri dari
40 orang dari Kabupaten Subang dan 40 orang dari Kabupaten Tasikmalaya. Analisis
data menggunakan analisis regresi logit binary pada hipotesis pertama dan ke tiga,
menggunakan metode independent sample t-test untuk hipotesis ke dua, dan mengunakan
model analisis regrasi OLS untuk hipotesis ke empat.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, penerapan SlIT pada lahan sawah
mempunyai prospek pengembangan yang baik. Faktor yang mendorong petani untuk
menerapkan SITT adalah pengalaman memelihara ternak, kebutuhan pupuk organik,
tersedianya sumber pakan selain limbah petanian, adanya pembinaan yang intensif dari
petugas penyuluhan, dan adanya program bantuan dari pemerintah. SITT pada lahan
.sawah dapat meningkatkan produktivitas padi dan nilai pendapatan petani. IKS dapat
digunakan untuk mengukur peluang keberlanjutan penerapan, semakin tinggi nilai IKS
maka semakin besar peluang keberlanjutan panerapan SITT. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keberlanjutan penerapan SITT adalah tingkat pendidikan, luas
periguasaan lahan, jumlah penguasaan temak, pemanfaatan pupuk, pemanfaatan jerami
dan dedak, serta keberadaan sumber pakan selain limbah pertanian. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.