Komunikasi untuk pemberdayaan masyarakat Tani
Indardi; 170130060002; KOMUNIKASI UNTUK PEMBERDAY AAN MASY ARAKAT TANI
(Studi Kasus dalam Kelompok Tani Jamur Merang di Desa Argorejo, ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001110100076 302.2 Ind k/R.17.87 Perpustakaan Pusat (REF.17.87) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 302.2 Ind k/R.17.87Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung., 2011 Deskripsi Fisik xvii,;602 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 302.2 Ind kTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Indardi -
Indardi; 170130060002; KOMUNIKASI UNTUK PEMBERDAY AAN MASY ARAKAT TANI
(Studi Kasus dalam Kelompok Tani Jamur Merang di Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu,
Kabupaten Bantul); Program Pascasarjana UNPAD, 2011; Promotor Prof. Dr. Hj. Mien Hidayat,
Dra., MS; Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, Dra., MS.
Penelitian ini dilakukan untuk memahami pemaknaan petani terhadap pemberdayaan
masyarakat melalui kegiatan usahatani, menjelaskan proses komunikasi yang terjadi dalam
kegiatan pemberdayaan masyarakat tani, dan memahami konsep keberhasilan petani dalam
pemberdayaan masyarakat yang mereka lakukan. Kajian penelitian dilakukan dalam paradigma
kualitatif interpretif melalui metode studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 8 orang diambil
secara purposif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat yang terlibat langsung dalam
usahatani di kelompok tani jamur merang Lestari Makmur di desa Argorejo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketua kelompok memiliki posisi yang sangat
dominan, hubungan antara ketua kelompok dengan anggota lebih merupakan hubungan pemilik
dengan tenaga kerja. Pemahaman petani tentang konsep pemberdayaan masyarakat dimaknai
secara parsial (tipe: makna praktis) dengan proses memaknai umumnya termasuk kategori sulit
memaknai. Kedua, proses komunikasi dalam kelompok tani jamur merang berbentuk jaringan
komunikasi bintang, segitiga dan rantai dengan kecenderungan ketua kelompok sebagai
pengambil keputusannya. Proses komunikasi yang terjadi sangat ditentukan oleh bagaimana
berbagai kegiatan kelompok yang ada tersebut diatur. Kegiatan kelompok seakan tereduksi
hanya persoalan teknis budidaya jamur saja. Kebanyakan aturan atau norma kelompok tersebut
ditentukan ketua kelompok, dan sebagian muncul secara alamiah dari gagasan anggota.
Kegiatan komunikasi tiap petani terhadap suatu tema pesan tertentu memiliki tipe komunikasi
tertentu pula. Selanjutnya masing-masing individu petani dapat dikategorikan ke dalam gaya
komunikasi tertentu, yang berbeda antara satu dengan yang lain. Secara garis besar komunikasi
kelompok yang terjadi merupakan komunikasi seperlunya, dan cenderung linear top down.
Ketiga, ditemukan adanya 2 konsep keberhasilan petani, yakni keberhasilan usaha pemberdayaan
masyarakat dan keberhasilan hidup. Pemahaman keberhasilan petani dimaknai secara teknis
fisik, sosial ekonomis, dan makna idealis. Dalam meraih keberhasilannya masing-masing petani
memiliki nilai-nilai individual yang ia jadikan pedoman yang berbeda antara petani yang satu
dengan yang lainnya. Nilai-nilai individual dapat dikategorikan menjadi 2, yakni nilai ketat dan
nilai moderat. Dalam memaknai keberhasilan juga dapat 'dikategorikan menjadi 2, yakni
keberhasilan tipe ketat dan tipe moderat. Umumnya petani memiliki tipe nilai individual ketat
dengan tipe keberhasilan yang ketat pula. Umumnya petani dalam mencapai keberhasilannya
tennasuk kategori belum berhasil. Akhimya ada 3 model komunikasi pemberdayaan masyarakat
secara induktif yang dapat dibuat, yakni model awal, dan sebagai perbaikannya ditawarkan
model dengan pendampingan yang profesional dan model dengan kepemimpinan yang
demokratis.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.