Detail Cantuman

Image of Pengawasan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sampah Kawasan Pesisir Di kota Tanjungpinang

 

Pengawasan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sampah Kawasan Pesisir Di kota Tanjungpinang


Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau sebagai wilayah pestsir
merupakan ekosistem yang' sedang men gal ami ancaman akibat pencemaran ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001130100098320 Nen p/R.17.217Perpustakaan Pusat (REF.17.217)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    320 Nen p/R.17.217
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvii,;237 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    320 Nen p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau sebagai wilayah pestsir
    merupakan ekosistem yang' sedang men gal ami ancaman akibat pencemaran
    sampah yang bertebaran di wilayah laut. Sampah yang mengapung di kawasan
    pesisir menyebabkan permasalahan dalam batas air pantai. Sampah tersebut dapat
    dengan mudah kontak dengan binatang air, manusia, perahu, jaring nelayan dan
    lain sebagainya. Masyarakat pantai juga cenderung kehilangan sumber kehidupan
    dan mata pencaharian. Dengan demikian kawasan pesisir tersebut memerlukan
    pengelolaan sampah yang maksimal. Pengelolaan sampah kawasan pesisir
    tersebut berjalan dengan maksimal memerlukan intervensi pemerintah dalam
    bentuk pengawasan.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
    deskriptif .. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan di lapangan, in­
    depth interview dan studi pustaka. Sedangkan penentuan informan dilakukan
    secara purposive. Data diolah dan dianalisis sesuai tahapan penelitian secara
    kualitatif.

    Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengawasan pengelolaan sampah
    yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang belum optimal karena masih
    terdapat kendala-kendala dari segi sumber daya manusia yang meliputi
    terbatasnya pengawas lapangan dalam pengelolaan sampah, keterbatasan sarana
    dan prasarana dan terbatasnya penganggaran yang disebabkan belum
    maksimalnya realisasi retribusi dibidang persampahan, penggangkutan dan
    pengumpulan serta pembuangan sampah. Pengawasan pemerintah daerah pada
    saat pekerjaan berlangsung diperoleh hasil bahwa tidak ada penetapan norma,
    standar, prosedur dan kriteria pengawasan yang menjadi acuan Kota
    Tanjungpinang dalam pengelolaan sampah kawasan pesisir. Pengawasan timbal
    balik menunjukkan fakta timbulan sampah di kawasan pesisir diakibatkan tidak
    berjalannya pengawasan pendahuluan dan pengawasan ketika pekerjaan
    berlangsung.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi