Detail Cantuman

Image of perbandingan kadar sitokin (IL-6, IL-10, TNF-a, IFN-) penderita influenza (pH1N1) dan penderita yang hidup dengan penderita yang meninggal

 

perbandingan kadar sitokin (IL-6, IL-10, TNF-a, IFN-) penderita influenza (pH1N1) dan penderita yang hidup dengan penderita yang meninggal


ABSTRAK
lnfeksi influenza A (H5N1) atau flu burung adalah penyakit sistemik yang menyebabkan angka kematian yang tinggi. Infeksi influenza A ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120100087610 Jus p / R 13.18Perpustakaan Pusat (Ref 13.18)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610 Jus p / R 13.18
    Penerbit Program Pasca Sarjana : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    5215 14 nov 2012
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK
    lnfeksi influenza A (H5N1) atau flu burung adalah penyakit sistemik yang menyebabkan angka kematian yang tinggi. Infeksi influenza A (pHIN1) atau flu babi menyebabkan flu pandemi terakhir. Penyebab kematian disebabkan acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau gangguan fungsi organ lainnya. Patogenesis penyakit ini masih belum jelas benar. Belum ada penelitian mengenai respons sitokin pada penderita influenza tersebut di Indonesia dan penelitian yang membandingkan kadar sitokin antara penderita influenza A (H5N1) dan penderita influenza A (pH1N1) di luar Indonesia.
    Tujuan penelitian: membandingkan kadar sitokin proinflamatori (IL-6, TNF-a, IFN-y), sitokin antiinflamatori IL-10 penderita influenza A (H5N1) dengan influenza A (pH I N I ) serta antara penderita yang meninggal dengan yang hidup di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung.
    Penelitian menggunakan metode diskriptif analitik dengan disain potong lintang. Subjek penelitian adalah semua serum penderita confirmed influenza A (H5N1) dan confirmed influenza A (pH I NI ) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin sejak 2005. Serum telah disimpan dalam suhu -80 derajat C.
    Secara deskriptif kadar sitokin lebih tinggi pada penderita influenza A. (H5N1) (median IL-6: 66,2 pg/mL, IL-10: 46,9. pg/mL, TNF-a: 15,6 pg/mL, IFN¬y: 26,6 pg/mL) dibanding penderita influenza A (pH1N1) (median IL-6: 11,96 pg/mL, IL-10: 17,48 pg/mL, TNF-a: 13,99 pg/mL, IFN-y: 3,64 pg/mL). Secara deskriptif kadar keempat sitokin tersebut juga terlihat lebih tinggi pada penderita yang meninggal (median IL-6: 81,36 pg/mL, IL-10: 125,66 pg/mL, TNF-a: 21,83 pg/mL, IFN-y: 31,75 pg/mL) dibanding yang hidup (median IL-6: 8,37 pg/mL, IL-10: 14,89 pg/mL, TNF-a: 13,6 pg/mL, IFN-y: 5,75 pg/mL).
    Analisis statistik univariat memperlihatkan hanya kadar IFN-y pada penderita influenza A (H5N1) (median: 26,6 pg/mL) lebih tinggi secara signifikan (p
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi