Etiopatogenesis Pterigium Inflamasi ditinjau dari Kadar Sitokin TNF-? dan IL-4 Air Mata serta Imunoekspresi MMP-1, Vegf-A dan Limfosit T CD4 Jaringan Pterigium
ABSTRAK
Pterigium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular subepitel konjungtiva bulbi berbentuk segitiga yang menjalar ke kornea melewati ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001100100173 617.7 Sud S/R.13.102 Perpustakaan Pusat (REF.13.102) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 617.7 Sud S/R.13.102Penerbit Program Pendidikan Dokter Spesialis : Bandung., 2010 Deskripsi Fisik xvii,;121 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 617.7Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Suharianti Soediro -
ABSTRAK
Pterigium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular subepitel konjungtiva bulbi berbentuk segitiga yang menjalar ke kornea melewati limbus.
Banyaknya tumbuh ulang pascabedah pterigium inflamasi menarik minat peneliti untuk mengkaji mekanisme imunopatologi yang berperan pada patogenesis pterigium. Etiopatogenesis pterigium ditinjau dari kadar sitokin TNF-a dan IL-4 air mata serta imunoekspresi MMP-1, VEGF-A, dan limfosit T CD-4 jaringan pterigium, diteliti menggunakan observational prospective comparative study dengan rancangan cross sectional. Penelitian berlangsung 7 bulan sejak Oktober 2009 sampai dengan April 2010 di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Didapatkan 58 pasien pterigium inflamasi dan 42 pasien pterigium noninflamasi berdasarkan urutan kedatangan pasien (consecutive sampling from admission) yang memenuhi kriteria penelitian. Dilakukan pemeriksaan kadar sitokin TNF-a dan IL-4 air mata serta imunoekspresi MMP-1, VEGF-A, dan limfosit T CD4 jaringan pterigium. Analisis statistik menggunakan uji t, uji Mann-Whitney, uji Shaphiro Wilks dan korelasi point biserial.
Didapatkan peningkatan kadar sitokin IL-4 pada pterigium inflamasi
menunjukkan adanya reaksi hipersensitivitas tipe I. Imunoekspresi MMP-1, VEGF-A, dan limfosit T CD4 antara kedua kelompok berbeda bermakna. Terdapat hubungan MMP-1 dan VEGF-A dengan kejadian tumbuh ulang pada pterigium inflamasi. Pada VEGF-A gradasi kuat, risiko terjadinya tumbuh ulang pascabedah pada pterigium inflamasi sebesar 6.67 kali dibandingkan dengan VEGF-A negatif, sedangkan MMP-1 positif pada pterigium inflamasi risiko terjadinya tumbuh ulang pascabedah adalah 3.96 kali dibandingkan dengan
MMP-1 negatif. Peningkatan limfosit CD4 pada pterigium inflamasi
menunjukkan adanya peran reaksi hipersensitivitas tipe IV. Terdapat korelasi antara kadar IL-4 dan imunoekspresi T CD4 pada kasus pterigium inflamasi.
Sebagai simpulan pada penelitian ini adalah terdapat reaksi hipersensitif tipe I dan tipe IV pada pterigium inflamasi serta adanya hubungan imunoekspresi MMP-1 dan VEGF-A dengan kejadian tumbuh ulang pada pterigium inflamasi. Kata kunci: pterigium inflamasi, tumbuh ulang, IL-4, TNF-a, MMP-1, VEGF-A,
limfosit T CD4
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.