Detail Cantuman

Image of Kontruksi sosial Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah pondok pesantren Suryalaya (TQNPPS)...

 

Kontruksi sosial Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah pondok pesantren Suryalaya (TQNPPS)...


Singapura adalah salah satu negara yang modem dan sekuler. Sebagian .
warga negaranya yang beragama Islam (Muslim) merupakan penganut Tarekat ...

  • Tidak ada salinan data

  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    301 Muh k/R.17.27.1
    Penerbit Pascasarjana Program Doktor Ilmu Politik UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    ix,;260 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    301 Muh k
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Singapura adalah salah satu negara yang modem dan sekuler. Sebagian .
    warga negaranya yang beragama Islam (Muslim) merupakan penganut Tarekat
    Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya (TQNPPS). Penelitian ini
    bertujuan untuk mengetahui realitas sosial TQNPPS di Singapura, proses kontruksi
    sosialnya, serta makna dari konstruksi sosial tersebut.

    Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan
    kualitatif. Teori konstruksi realitas sosial dari Peter L Berger digunakan untuk
    mengurai konstruksi dari realitas sosial TQNPPS di Singapura. TQNPPS telah
    menjadi realitas sosial di Singapura dalam bentuk perilaku dan organisasi
    keagamaan. Proses konstruksi sosial TQNPPS di Singapura melalui tahapan
    ekstemalisasi, objektivasi dan intemalisasi. Proses konstruksi sosial TQNPPS di
    Singapura mengandung: (1) makna ekstmalisasi, yaitu proses pengungkapan subjek
    TQNPPS di Singapura; (2) makna objektivasi, yaitu institusi TQNPPS dikonstruksi
    oleh pengamalnya sehingga menjadi objektif; (3) makna intemalisasi, yaitu
    pengamal TQNPPS di Singapura menyerap kembali TQNPPS yang sudah menjadi
    fakta sosial, dan mengidentifikasi diri sebagai bagian dari TQNPPS.

    Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, sekularitas di Singapura hanya
    terjadi pada tataran formal kenegaraan, tidak terjadi pada aktivitas sehari-hari
    sebagian warga negaranya. Modernitas Singapura tidak meminggirkan agama
    sepenuhnya. TQNPPS masih bertahan bahkan berkembang di Singapura yang
    modem, dipengaruhi oleh faktor: (1) TQNPPS sebagai tarekat yang mu'tabaroh
    (benar dan sah); (2) Sosok mursyid TQNPPS sebagai tokoh spiritual yang dianggap
    ideal; (3) Tanbih yang menjadi pedoman perlaku para penganut TQNPPS; (4)
    Kepemimpinan kharismatik dan rasional dari pimpinan TQNPPS di Singapura; dan
    (5) Keterbukaan pemerintah dan masyarakat Singapura terhadap hal baru yang
    positif.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi