Kajian implementasi kebijakan pengelolaan limbah medis pada rumah sakit di kotA bANDUNG
Kota Bandung dalam rangka mengimbangi pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat serta meningkatkan kualitas kesehatan sumber daya manusia, ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001100700040 628.445 Rac k/R.25.306 Perpustakaan Pusat (REF.306) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 628.445 Rac k/R.25.306Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung., 2010 Deskripsi Fisik xiii,;137hlm,;29cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 628.445 Rac kTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Neneng Fifih Rachmawati -
Kota Bandung dalam rangka mengimbangi pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat serta meningkatkan kualitas kesehatan sumber daya manusia,
pada saat ini menyediakan 31 rumah sakit dan 71 Puskesmas yang tersebar di
berbagai tempat di Kota Bandung. Berdasarkan pada jumlah tempat tidur sebanyak
4.695 tempat tidur, dari berbagai rumah sakit yang ada diperkirakan setiap hari
dihasilkan limbah medis padat dari rumah sakit sejumlah ± 3.455 kilogram.
Keberadaan instansi pelayanan kesehatan rumah sakit selain untuk mempermudah
masyarakat memperoleh akses pelayanan kesehatan, namun disisi lain perlu
diwaspadai mengenai penyebaran bibit penyakit melalui media Iimbah medis padat
yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia apabila tidak
dikendalikan pengelolaannya.
Sebagai upaya untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran
mikroorganisme patogen yang terdapat dalam limbah medis padat, maka setiap rumah
sakit memiliki kewajiban untuk mengelola limbah medis padat dengan teknologi
sistem insinerasi salah satunya. Adapun kebijakan publik yang mengatur mengenai
pengelolaan limbah medis padat adalah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
986/MENKES/PER/XIIl992 serta perubahannya dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor : 1204/MENKES/SKlXl2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa yang senyatanya terjadi setelah
kebijakan publik berupa Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1204 tahun 2004
diimplementasikan, dengan menggunakan responden yaitu empat rumah sakit yang
ada di Kota Bandung yaitu Rumah Sakit Advent, Rumah Sakit Immanuel, Rumah
Sakit Bhayangkara Sartika Asih dan Rumah Sakit Al Islam serta perusahaan
pengolalr limbah medis yaitu PT.Jasa Medivest. Adapun metode penelitian
menggunakan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengelolaan lirnbah medis padat yang dilakukan oleh responden rumah sakit belum
seluruhnya efektif dilaksanakan, terutama responden belum dapat memusnahkan
limbah rnedis padat sesuai dengan batasan waktu yang telah ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1204 tahun 2004. Namun belum efektifnya
pengelolaan limbah medis padat pada responden rurnah sakit tersebut tidaklah berdiri
sendiri, hal ini terkait dengan sistem pengelolaan yang dilakukan oleh perusahaan
pemusnah limbah medis padat yang bekerjasama dengan ke ernpat rumah sakit yang
menjadi obyek penelitian.
Dengan rnenggunakan teori implementasi kebijakan publik rnenurut Mazmanian
dan Sabatier (1983), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa beberapa parameter dalam
karakteristik masalah, karakteristik kebijakan dan variabel lingkungan rnemiliki
.. pengaruh terhadap tidak efektifnya pengelolaan limbah rnedis padat yang dilakukan
oleh responden.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.