Detail Cantuman

Image of Rancangan Pelatihan Reading Readiness guna Meningkatkan pemahaman Ibu Persit Kartika Chandra Kirana Yonif Linud 330/Brigif Linud 17/1/Kostrad Dalam Rangka Mengoptimalkan Kesiapan Anak Untuk Belajar Membaca di Yonif Linud 330 Cicalengka

 

Rancangan Pelatihan Reading Readiness guna Meningkatkan pemahaman Ibu Persit Kartika Chandra Kirana Yonif Linud 330/Brigif Linud 17/1/Kostrad Dalam Rangka Mengoptimalkan Kesiapan Anak Untuk Belajar Membaca di Yonif Linud 330 Cicalengka


Reading readiness merupakan tahapan yang sebaiknya dilalui oleh seorang anak. Hal
ini menurut Dechant (1982) adalah suatu tahapan pembentukan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001110700009612.655 982 314 Elv/R.19.229Perpustakaan Pusat (REF.19.229)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    612.655 982 314 Elv/R.19.229
    Penerbit Magister Psikologi : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xi, 122 hlm. ; il. ; 29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    612.655 982 314 Elv
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Reading readiness merupakan tahapan yang sebaiknya dilalui oleh seorang anak. Hal
    ini menurut Dechant (1982) adalah suatu tahapan pembentukan konsep berpikir anak yang
    bergerak dari konsep berpikir konkrit menuju konsep berpikir abstrak. Dalam rangka
    membentuk konsep berpikir tersebut anak harus memiliki kemampuan tentang tiga aspek yang
    terdapat dalam reading readiness yang disusun oleh Dechant (1982) yaitu : aspek pemahaman
    tentang makna kata, aspek keterampilan auditory perception, dan keterampilan visual
    perception. Aspek-aspek tersebut dapat dikembangkan melalui latihan-latihan seperti
    memberikan pengalaman tentang objek konkrit, memperdengarkan bunyi kata yang serupa,
    atau mengenal perbedaan bentuk. Materi-materi tersebut disusun ke dalam suatu rancangan
    pelatihan yang menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Pelatihan ini juga
    memberikan penjelasan tentang tujuan diberikannya pelatihan dari tiap aspek tersebut dengan
    kemampuan membaca pada anak. Hal tersebut diberikan kepada Ibu Persit KCK Y onif Linud
    330, cicalengka karena beberapa ibu mengeluhkan tentang perkembangan anaknya, yaitu :

    1. Anak belum mampu membaca meskipun sudah hafal huruf

    2. Anak memerlukan kata kunci untuk mengenali benda yang ia lihat

    3. Anak mulai kehilangan semangat untuk belajar ketika ia sudah duduk di kelas III SD
    Oleh karena itu, pelatihan tentang reading readiness ini diberikan agar para Ibu Persit

    mengalami peningkatan pemahaman tentang optimalisasi kesiapan anak untuk belajar
    membaca baik mengenai latihan yang dapat dilakukan dan tujuannya pada kemampuan
    membaca. Pelatihan ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang diberikan pada saat
    sebelum dan sesudah pelatihan dilakukan. Kemudian hasil dari pre-test dan post-test tersebut
    dibandingkan dengan menggunakan uji beda dari Wilcoxon. Melalui pengujian yang telah
    dilakukan maka didapatkan hasil bahwa koefisien uji beda pelatihan ini lebih kecil
    dibandingkan dengan koefisien alpha (a) yaitu 0,000 < a = 0,05. Artinya, pelatihan yang
    dilakukan peneliti mempunyai peran dalam meningkatkan pemahaman ibu Persit mengenai
    optimalisasi kesiapan anak untuk belajar membaca sehingga tujuan dari pelatihan ini dapat
    dikatakan sudah tercapai. Dengan kata lain, pelatihan ini telah memberikan peranan pada
    peningkatan pemahaman ibu mengenai cara-cara yang dapat dilakukan untuk melatih
    keterampilan anak dalam hal pengembangan aspek-aspek yang terdapat pada tahapan reading
    readiness yang disusun oleh Dechant (1982) dan hubungan dari latihan-latihan tersebut
    dengan kemampuan anak ketika menghadapi simbol-simbol yang tercetak (membaca).
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi