Teknik discrete teaching dan initiating joint attenton pada anak autisme
Magdalena Hanoum. 190420100021. Teknik Discrete Trial Teaching
(DTT) dan Initiating Joint Attention (IJA) pada Anak Autisme.
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001140700171 615.851 2 Han t/R.19.234 Perpustakaan Pusat (REF.19.234) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 615.851 2 Han t/R.19.234Penerbit Magister Psikologi : Bandung., 2014 Deskripsi Fisik xvii, 139 hlm. ; ill. ; 29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 615.851 2 Han tTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Hanouni, Magdalena -
Magdalena Hanoum. 190420100021. Teknik Discrete Trial Teaching
(DTT) dan Initiating Joint Attention (IJA) pada Anak Autisme.
Pembimbing: Prof.Dr.Juke R Siregar, M.Pd dan Esti Wungu, Psi, M. Ed
Hasil penelitian menyatakan bahwajoint attention yang menjadi salah
satu sumber penyebab kegagalan anak autisme untuk membina hubungan
yang bermakna dengan orang lain. Kegagalan ini berhubungan dengan
gangguan spesifik dalam merespon (responding) permintaan perhatian dari
orang lain dan memulai (initiating) perilakujoint attention seperti: mengikuti
arah tatapan mata, menunjuk dengan jari dan kontak mata dalam situasi
ambigu.
Terapi dengan metode ABA(Applied Behavior Analysis) /teknik
Disrete Trial Teaching (DTT) merupakan terapi yang ban yak digunakan dan
terbukti efektif untuk menangani permasalahan anak autisme. Teknik DTT
mengajarkan ketrampilan melalui kesempatan instruksional yang diulangĀ
ulang sehingga memungkinkan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan
memberi penguatan terhadap perilaku yang diharapkan pada anak autisme.
Intervensi yang dilakukan pada penelitian ini fokus mengajarkan
perilaku Initiating Joint Attention (IJA) pada anak autisme mencakup
perilaku mutual gaze, alternate gaze, pointing, showing dan giving, dengan
menggunakan teknik DTT. Intervensi dilakukan sebanyak 12 sesi dalam 12
kali /hari pertemuan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan rancangan
program intervensi yang dapat meningkatkan kemampuan IJA pada anak
autisme dengan menggunakan teknik DTT.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen,
single group pretest-posttest design, untuk melihat dan mengukur
peningkatan kemampuan IJA anak autisme. Pengukuran kemampuan IJA
diukur sebelum dan sesudah intervensi dengan menggunakan alat ukur IJA
yang diadaptasi dari skala ESCS (Early Social Communication Scale) Peter
Mundy, 2003. Subjek penelitian adalah 3 orang anak autisme kategori high
functioning usia 8-9 tahun.
Analisa data secara kualitatif menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan pada 4 perilaku IJA; alternate gaze, pointing, showing dan
giving. Analisa kuantitatif dengan uji hipotesa atau uji statistik Wilcoxon
signed rank test mendapatkan nilai t hitung (T) = 91. Nilai T lebih besar
dari nilai t tabel (critial value) =61 pada u=0,05. Disimpulkan bahwa
pelaksanaan rancangan program intervensi dengan menggunakan teknik DTT
meningkatkan kemampuan IJA anak autisme high functioning usia 8-9 tahun. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.