Detail Cantuman

Image of Pengelolaan hutan  kemasyarakatan melalui pengembangan wisata alam (studi kasus di Kalibiru Kulon Progo)

 

Pengelolaan hutan kemasyarakatan melalui pengembangan wisata alam (studi kasus di Kalibiru Kulon Progo)


PENGELOLAANHUTANKEMASYARAKATANMELALUI
PENGEMBANGAN WISATA ALAM

(STUDI KASUS DI KALffilRU KULON PROGO)

ABSTRAK ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120700024634.92 Put p/R.25.330Perpustakaan Pusat (REF.330)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    634.92 Put p/R.25.330
    Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    634.92 Put p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • PENGELOLAANHUTANKEMASYARAKATANMELALUI
    PENGEMBANGAN WISATA ALAM

    (STUDI KASUS DI KALffilRU KULON PROGO)

    ABSTRAK

    Kegiatan pengembangan usaha wisata alam yang dilakukan oleh KTH
    Mandiri merupakan kegiatan baru dalam kerangka pengelolaan Hutan
    Kemasyarakatan. Hal ini diakibatkan oleh menurunnya produktivitas tanaman

    semusim yang diusahakan 01 tani akibat telah tertutupnya sinar matahari ke tanah

    oleh tajuk pohon yang tel pat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari

    pengelolaan hutan kemasyar melalui pengembangan usaha wisata alam dan

    keberlanjutannya yang dilaksan leh KTH Mandiri. Penelitian dilaksanakan pada

    KTH Mandiri yang berlokasi Dasun Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan

    Ko ,Kabupaten Kulon Progo, opinsi DIY. Penelitian dilaksanakan pada bulan

    Juli stus 2011.

    Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif.
    tode kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran dengan jelas tentang
    penerapan prinsip pengembangan wisata alam yaitu: konservasi, pendidikan,
    eko mi, partisipasi masyarakat, dan rekreasi. Metode kuantitatif digunakan untuk
    mengetahui keamanan dan kenyamanan wisatawan, daya dukung fisik, jenis avifauna,
    tingkat partisipasi, dan pendapatan ekonomi anggota KTH Mandiri. Pengumpulan
    data dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan, wawancara semi struktur,
    kuisioner, dokumentasi dan studi kepustakaan. Pencatatan avifauna dilakukan dengan
    metode point count.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan wisata alam yang telah
    dilakukan oleh KTH Mandiri telah menerapkan prinsip-prinsip konservasi, partisipasi
    masyarakat, ekonomi dan rekreasi. Prinsip pendidikan belum sepenuhnya dilakukan
    oleh KTH Mandiri. Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan melalui pengembangan
    wisata alam mempunyai potensi untuk berlanjut karena telah memperhatikan aspek
    ekologi, sosial dan ekonomi. Aspek ekologi ditunjukkan dengan terjaganya
    keanekaragaman hayati, terlindunginya sumberdaya air, dan terlindunginya satwa
    terancam punah. Aspek sosial yaitu partisipasi aktif masyarakat yang cukup tinggi
    dalam kegiatan wisata serta efektifuya peraturan yang berlaku untuk menjamin
    kelestarian fungsi hutan. Aspek ekonomi berupa adanya peningkatan pendapatan bagi
    36,8% anggota KTH Mandiri dari kegiatan wisata alam disamping pendapatan
    anggota KTH Mandiri dari usaha tumpang sari yang diusahakan.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi