1000. Total nilai manfaat langsung hutan mangrove di wilayah pesisir Metinaro sebagai kayu bakar dan bahan bangunan sebesar Rp. 191.250.000ITahun. Setiap tahun degradasi yang terjadi sekitar 118,5 m31 Tahun.oleh karena itu perlu adanya pengelolaan dan strategi pengembangan hutan mangrove seperti melakukan rehabilitasi, memperkuat hukum adat untuk menekan tindak ilegal logging hutan mangrove dan melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan mangrove. Model pengelolaan hutan mangrove yang dapat diterapkan di wilayah pesisir Metinaro adalah Pengelolaan Berbasis Masyarakat (Community Based Management) dengan pendekatan Bottom-Up." />

Detail Cantuman

Image of Strategi pengembangan dan pengelolaan sumber daya hutan mangrove diwilayah pesisir kecamatan metinaro kabupaten Dili-Timor leste

 

Strategi pengembangan dan pengelolaan sumber daya hutan mangrove diwilayah pesisir kecamatan metinaro kabupaten Dili-Timor leste


Amenica Machado Fernandes. Strategi Pengembangan dan Pengelolaan
Sumberdaya Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Kecamatan Metinaro Kabupaten ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120700250634.9 Fer s/R.23.6Perpustakaan Pusat (REF.6)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    634.9 Fer s/R.23.6
    Penerbit magister perikanan Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv, 89 hlm. ; il. ; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    634.9 Fer s
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Amenica Machado Fernandes. Strategi Pengembangan dan Pengelolaan
    Sumberdaya Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Kecamatan Metinaro Kabupaten
    Dili - Timor Leste. Dibawah bimbingan Bacrulhajat Koswara dan Zahidah
    Basan

    Hutan mangrove di wilayah pesisir Metinaro sebagian besar telah
    mengalami kerusakan yang disebabkan oleh kondisi hukum, sosial ekonomi yang
    kurang mendukung dalam menjaga pelestarian dan fungsi serta manfaat hutan
    mangrove, sehingga diperlukan model pengelolaan dan strategi pengembangan
    akan pemanfaatan hutan mangrove yang berbasis masyarakat.

    Strategi pengembangan dan model pengelolaan dilakukan melalui kajian
    vegetasi mangrove, aspek hukum, sosek masyarakat dan parameter lingkungan.
    Tiga stasiun pengamatan diobservasi selama penelitian berlangsung guna
    menentukan kerapatan jenis, frekuensi relatif dan Index Nilai Penting. Sebanyak

    "

    50 responden yang terdiri dari masyarakat yang memanfaatkan hutan mangrove,

    tokoh masyarakat, dan Instansi terkait dilibatkan dalam survey sosial ekonomi
    guna menentukan persepsi dan perilaku masyarakat terhadap hutan mangrove.

    Terdapat sembilan (9) jenis mangrove di wilayah pesisir Metinaro dan
    kondisi hutan mangrove yang ada dikategorikan dalam keadaan rusak dimana
    kerapatan jenisnya (Pohon/ha) > 1000. Total nilai manfaat langsung hutan
    mangrove di wilayah pesisir Metinaro sebagai kayu bakar dan bahan bangunan
    sebesar Rp. 191.250.000ITahun. Setiap tahun degradasi yang terjadi sekitar 118,5
    m31 Tahun.oleh karena itu perlu adanya pengelolaan dan strategi pengembangan
    hutan mangrove seperti melakukan rehabilitasi, memperkuat hukum adat untuk
    menekan tindak ilegal logging hutan mangrove dan melakukan pemberdayaan
    ekonomi masyarakat sekitar hutan mangrove. Model pengelolaan hutan mangrove
    yang dapat diterapkan di wilayah pesisir Metinaro adalah Pengelolaan Berbasis
    Masyarakat (Community Based Management) dengan pendekatan Bottom-Up.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi