Detail Cantuman

Image of Studi komparatif tentang kreatifitas anak usia 6-8 tahun yang bermain di ruang bermain berdesain kontemporer dalam konteks lingkungan buatan dan lingkungan alam

 

Studi komparatif tentang kreatifitas anak usia 6-8 tahun yang bermain di ruang bermain berdesain kontemporer dalam konteks lingkungan buatan dan lingkungan alam


r'enenuan lID tTefLUjU(t{I rrrengetanur oagaimana sreanvrras anak usia 6-8
tahun yang bermain di ruang bennain berdesain kontemporer dalam ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001090700012153.355 982 331 fit/R.19.19Perpustakaan Pusat (REF.19.19)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    153.355 982 331 fit/R.19.19
    Penerbit Magister Psikologi : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvii, 190 hlm. ; ill. ; 29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    153.355 982 331 fit
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • r'enenuan lID tTefLUjU(t{I rrrengetanur oagaimana sreanvrras anak usia 6-8
    tahun yang bermain di ruang bennain berdesain kontemporer dalam konteks
    lingkungan alam dan lingkungan buatan. Populasi penelitian berjumlah 27 orang
    anak yang memenuhi karakteristik populasi yang bersekolah di SD Mutiara
    Bunca dan :sU Sekofah Alam Bandung. Rentang usia populasi adalah 6-8 tahun
    dengan tarafkecerdasan rata-rata sampai dengan di atas rata-rata.

    Penelitian ini menggunakan alat ukur kreativitas yang mengacu pada
    konsep kreativitas S.C. Utami Munandar (1985) yang berdasarkan teori Guilford
    (1961». Konsep utama untuk melihat hubungan kreativitasdan konteks adalah
    konsep dari s.c. Utami Munandar (1999). Pengumpulan data dilakukan melalui
    observasi dan wawancara dengan pertanyaan terbuka. Analisis data dilakukan
    secara deskriptif dan inferensial yang menggunakan statistika nonparametrik yaitu
    uji beda Mann- Whitney untuk menguji perbedaan kreativitas antara kedua
    konteks lingkungan berdasarkan kreativitas aptitude, kreativitas nonaptitude, jenis
    kelamin, tarafkecerdasan dan usia.

    Hasil uji beda dengan menggunakan statistika nonparametrik M ann­
    Whitney menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
    kedua konteks yang diteliti untuk dimensi kreativitas aptitude. Namun, hasil uji
    beda terhadap dimensi kreativitas nonaptitude menunjukkan bahwa terdapat
    perbedaan yang signifikan antara kedua konteks yang diteliti dalam dua aspek,
    yaitu 'rnemiliki rasa ingin tahu yang besar' dan 'mampu menghargai dirinya dan
    orang lain'. Anak-anak SD Sekolah Alam Bandung memiliki rata-rata skor yang
    lebih tinggi daripada anak-anak SD Mutiara Bunda. Berdasarkan perbedaan jenis
    kelamin, hasil uji beda menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara
    anak Iaki-laki dan anak perempuan dari kedua konteks yang diteliti. Namun,
    terdapat perbedaan yang signifikan untuk dimensi kreativitas nonaptitude dalam
    aspek 'memiliki rasa ingin tahu yang besar' yaitu anak perempuan dari konteks
    lingkungan alam memiliki nilai yang lebih tinggi dari anak perempuan dalam
    konteks lingkungan buatan. Kondisi yang sama juga terjadi untuk dimensi
    kreativitas aptitude dalam aspek 'mampu berpikir lancar'. Berdasarkan taraf IQ,
    hasil uji beda menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
    antara anak dengan taraf kecerdasan rata-rata dan di atas rata-rata dari kedua
    konteks lingkungan yang diteliti, baik untuk kreativitas aptitude maupun
    nonaptitude. Namun, untuk aspek 'memiliki rasa ingin tahu yang besar' (dimensi
    nonaptitude), hasil uji beda menunjukkan perbedaan yang signifikan antara anak
    dengan tingkat kecerdasan di atas rata-rata dari konteks lingkungan alam yang
    memiliki nilai yang lebih tinggi dan anak dengan taraf kecerdasan di atas rata-rata
    dari konteks lingkungan buatan. Berdasarkan perbedaan usia, hasil uji beda

    . menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara anak yang lebih tua dari
    konteks lingkungan alam dan dari konteks lingkungan buatan. Anak yang usianya
    lebih tua dari konteks lingkungan alam memiliki nilai yang lebih tinggi dari anak
    dengan usia lebih tua dari konteks lingkungan buatan dan anak yang usianya lebih
    muda dari konteks lingkungan alam dan lingkungan buatan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
    kreativitas (aptitude dan nonaptitudei anak usia 6-8 tahun yang diteliti
    berdasarkan perbedaan jenis kelamin, taraf kecerdasan dan usia. Anak laki-laki
    dari konteks lingkungan alam lebih kreatif daripada anak laki-laki dan anak
    perempuan dari kedua konteks. Anak dengan IQ di atas rata-rata dari konteks
    lingkungan alam sedikit lebih kreatif daripada anak-anak dengan IQ di atas rata­
    rata dari konteks lingkungan buatan dan anak dengan IQ rata-rata dari konteks
    lingkungan alatn dan buatan. Berdasarkan perbedaan usia, anak yang usianya
    lebih tua dari konteks Iingkungan aIam Iebih kreatif dibandingkan anak yang
    usianya lebih tua dari konteks Iingkungan buatan dan anak yang usiartya Iebih
    muda dari kedua konteks yang diteliti.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi