Fenomena komunikasi guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah inklusi...
FENOMENA KOMUNIKASI GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR DI SEKOLAH INKLUSI. (Studi Fenomenologi tentang Fenomena
Komunikasi Guru ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 010011000700003 371.359 823 35/R.21.217 Perpustakaan Pusat (REF.217) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 371.359 823 35/R.21.217Penerbit Magister Ilmu Komunikasi : Bandung., 2010 Deskripsi Fisik xiii, 204hlm. ; il. ; 29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 371.359 823 35/R.21.217Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab 371.359 823 35 Gar f -
FENOMENA KOMUNIKASI GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR DI SEKOLAH INKLUSI. (Studi Fenomenologi tentang Fenomena
Komunikasi Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SD Hikmah Teladan
Cimahi). Wulan Tri Gartanti, Tesis Magister dengan Tim pembimbing Prof. Dr. Hj,
Nina Winangsih Syam , Dra.,M.S (Ketua ) dan Hj. Siti Karlinah,Dra.,M.Si.
(Anggota).
Allah menciptakan manusia bennacam ragamnya. Ada yang normal, ada pula
yang memiliki kekurangan . Tapi dari semua perbedaan tersebut, setiap manusia ingin
dipandang sama, ingin memiliki hak yang sama dalam segala hal, tennasuk dalam hal
pendidikan. Pendidikan inklusi merupakan pendidikan universal yang dapat menciptakan
sekolah yang responsif terhadap berbagai kebutuhan manusia yang beragam. Pendidikan
inklusi mengakomodasi semua peserta didik tanpa mempertimbangkan kondisi fisik,
intelektual, sosial, emosional dan kondisi lainnya.
Guru merupakan komponen yang sang at penting dalam menunjang kesuksesan
pelaksanaan program pendidikan inklusi. Karena kondisi anak berbeda, tingkat respon
anak terhadap pelajaran juga berbeda, maka diperlukan pendekatan yang berbeda pula
dalam menjalin komunikasi dengan siswa. Penelitian ini dilakukan untuk menangkap
fenomena komunikasi guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah inklusi.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Hikmah Teladan Cimahi. Dengan
pertanyaan penelitian : (1) bagaimana komunikasi guru dalam menyampaikan materi
pelajaran di kelas inklusi ? ; (2) bagaimana komunikasi guru agar siswa normal dapat
menerima anak berkebutuhan khusus? ; (3)bagaimana komunikasi guru dalam membantu
anak berkebutuhan khusus agar berhasil di sekolah inklusi ?
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Teori yang digunakan dalam menjelaskan fenomena komunikasi guru di
sekolah inklusi, yaitu teori tindakan sosial dari Max Weber, perspektif fenomenologi
dari Berger dan perspektif interaksionisme simbolik dari Blumer. Adapun teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) komunikasi guru dalam menyampaikan
materi pelajaran di kelas inklusi dilakukan dalam 4 tahap yaitu Pengkondisian Siswa,
Pengenalan Materi, Penjelasan Materi, Latihan soal dan pembahasan . (2) Komunikasi
guru agar siswa normal dapat menerima ABK dibagi dalam 3 bagian : Komunikasi guru
dalam Menumbuhkan pengertian dalam diri siswa normal yaitu secara langsung tidak
langsung ; Komunikasi guru dalam menumbuhkan empati yaitu memberi penjelasan dan
berdialog tentang kondisi ABK serta membaurkan siswa normal dengan ABK ;
Komunikasi guru dalam menciptakan suasana kelas yang dapat menerima ABK yaitu
dengan cara menyatukan anak dalam setiap KBM, memperlakukan sama antara siswa
normal dan siswa ABK, memberi kesempatan yang sama antara siswa normal dan ABK.
(3)komunikasi guru dalam membantu ABK agar berhasil di sekolah inklusi dibagi dalam
3 bagian : Membantu ABK mau belajar di kelas yaitu dengan cara pendampingan,
menciptakan mood, tutor sebaya, Reward & Punishment; Membantu ABK beradaptasi
dan bersosialisasi dilakukan dengan cara memperkenalkan aturan kelas, memperkenalkan
teman sekelas, membuat ABK lebih lama diam di kelas ; Membantu ABK mengenali
potensi dari pemberian tug as, dengan mengeksplorasi siswa, mengamati dari
keseharian, melalui hobi atau pun dengan cara alarni. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.