Detail Cantuman

Image of Perbedaan Nilai Saturasi Oksigen Setelah Suctioning Dengan Tekanan 100 mmHg, 120 mmhg, Dan 150 mmHg Pada Pasien Cedera Kepala Di Neurosurgical Critical Care UNit (NCCU) RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung

 

Perbedaan Nilai Saturasi Oksigen Setelah Suctioning Dengan Tekanan 100 mmHg, 120 mmhg, Dan 150 mmHg Pada Pasien Cedera Kepala Di Neurosurgical Critical Care UNit (NCCU) RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung


Penurunan kesadaran pada pasien cedera kepala berat akan menimbulkan
risiko gangguan jalan napas sehingga perlu dilakukan intubasi ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001130700180610.73 Les p/R.22.128Perpustakaan Pusat (REF.128)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610.73 Les p/R.22.128
    Penerbit MAGISTER KEPERAWATAN UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 73 hlm. ; il. ; 29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610.73 Les p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penurunan kesadaran pada pasien cedera kepala berat akan menimbulkan
    risiko gangguan jalan napas sehingga perlu dilakukan intubasi endotrakeal untuk
    mempertahankan perfusi otak. Namun akumulasi mukus sering menghambat
    proses oksigenasi sehingga perlu dilakukan suctioning untuk mengeluarkan
    mukus dengan alat suction yang mempunyai tekanan antara 100-150 mmHg.
    Suctioning diperlukan untuk mempertahankan oksigenasi tetapi dapat
    menimbulkan penurunan saturasi oskigen, peningkatan TIK dan trauma jalan
    nafas. Belum ada penelitian yang menentukan yang mana diantara ketiga tekanan
    suction 100 mmHg, 120 mmHg dan 150 mmHg yang efektif dalam mencegah
    penurunan saturasi oksigen yg seminimal mungkin.

    Penelitian Quasi experiment ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
    saturasi oksigen pada pasien cedera kepala setelah dilakukan suctioning dengan
    tekanan 100 mmHg, 120 mmHg dan 150 mrnHg. Desain penelitian menggunakan
    one group pre test and post test without control, yang dilakukan pengukuran
    berulang. Sebanyak 21 orang responden di Ruang Neurosurgical Critical Care
    Unit (NCCU) RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung didapatkan dengan teknik
    purposive sampling. Perbedaan saturasi oksigen setelah suctioning dengan ketiga
    tekanan tersebut dianalisa dengan uji Friedman dan uji Wilcoxon.

    Hasil penelitian didapatkan nilai saturasi oksigen 95%-98% sebelum
    dilakukan suctioning, kemudian dilakukan hiperoksigenasi hingga mencapai 99%-

    . 100%. Setelah suctioning dengan tekanan 100 mrnHg nilai saturasi oksigen 98%-
    99% (rata-rata 98.71 %), setelah suctioning dengan tekanan 120 mrnHg nilai
    saturasi oksigen 96%-98% (rata-rata 97.33%), dan sete1ah suctioning dengan
    tekanan 150 mrnHg nilai saturasi oksigen 95%-97% (rata-rata 96.5% ). Terdapat
    perbedaan nilai saturasi oksigen yang bermakna sebelum dan setelah suctioning
    juga saturasi oskigen setelah suctioning saja dengan tekanan 100 mrnHg, 120
    mmHg dan 150 mrnHg dengan nilai p = 0.0001.

    Disimpulkan bahwa nilai saturasi oksigen turun hingga 2% setelah suctioning
    dengan tekanan 100 mrnHg, turun hingga 4% dengan tekanan 120 mrnHg dan
    turun hingga 5% dengan tekanan 150 mrnHg, tetapi tidak ada yang turun hingga
    dibawah 95% karena sebe1um suctioning nilai saturasi oksigen harus 2: 95%
    dengan pemberian hiperoksigenasi terlebih dahulu.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi