Text
Tempo No. 24, 8-14 Agustus 2016
1. Sebuah testimoni sebelum eksekusi. Cerita terpidana mati Freddy Budiman kepada Koordinator Kontras Haris Azhar berbuntut panjang. Kepada Haris, ...
-
Tidak ada salinan data
-
Perpustakaan Judul Seri 1. Membungkam Freddy Budiman. 2. Tanjungbalai mengapa rusuh. 3. Lukisan Istanago Public.No. Panggil Koleksi Terkini No. 72Penerbit PT. Tempo Inti Media : Jakarta., 2016 Deskripsi Fisik 106 hlm,; 27,5 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN 01264273Klasifikasi Koleksi TerkiniTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi No. 24, 8-14 Agustus 2016Subyek Info Detil Spesifik Koleksi TerkiniPernyataan Tanggungjawab Tempo -
1. Sebuah testimoni sebelum eksekusi. Cerita terpidana mati Freddy Budiman kepada Koordinator Kontras Haris Azhar berbuntut panjang. Kepada Haris, gembong narkotik itu menceritakan keterlibatan aparat dalam perdagangan barang haram tersebut. Belakangan tiga Lembaga yang diduga terlibat yakni TNI, Polisi dan BNN, melaporkan Haris ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama.
2. Malam mencekam di tepi Asahan. Kerusuhan terjadi di tanjungbalai Sumatra Utara pada Jumat hingga sabtu dua pekan lalu. ratusan orang membakar dan merusak sejumlah vihara dan kelenteng di kota yang terletak ditepi sungai asahan itu. Protes dari seorang warga Tionghoa terhadap bunyi azan dari pengeras suara masjid disebut-sebut sebagai pemicunya.
3. Mengakhiri Pemingitan karya seni. Sebanyak 28 lukisan koleksi istana kepresidenan dipamerkan kepada masyarakat. Inilah pertama kalinya istana membuka pintu lebar-lebar agar publik dapat menikmati lukisan-lukisan peninggalan mendiang presiden Sukarno. Lukisan yang dipamerkan antaralain karya Raden saleh, Affandi, Henk Ngantung dan Sukarno. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.