Detail Cantuman

Image of Penerapan intervensi therapeutic storytelling untuk menurunkan Stress pada anak penderita acute lymphoblastic leukemia (ALL)

Text  

Penerapan intervensi therapeutic storytelling untuk menurunkan Stress pada anak penderita acute lymphoblastic leukemia (ALL)


Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sebuah intervensi yang dapat
menurunkan derajat stress pada anak acute lymphocytic leukemia (ALL) ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030008283155.4 Sis pPerpustakaan Pusat (Reference Kls. 100 REF.19.68.1)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    155.4 Sis p/R.19.68.1
    Penerbit Fakultas Psikologi UNPAD : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    xiii, 171 hlm. ; ill. ; 29,5 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    155.4
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sebuah intervensi yang dapat
    menurunkan derajat stress pada anak acute lymphocytic leukemia (ALL) usia 10-
    12 tahun yang sedang menjalani kemoterapi melalui therapeutic storytelling.
    Penelitian ini merupakan penelitian komplementari terhadap penelitian yang
    sebelumnya pemah dilakukan oleh Anggia (2015), yaitu dengan menambahkan
    proses therapeutic relationship dan menggunakan media buku dalam proses
    storytelling.

    Proses pengobatan melalui kemoterapi pada anak acute lymphocytic
    leukemia (ALL) membutuhkan waktu yang panjang dan memunculkan beberapa
    gejala stress pada anak. Anak menunjukkan perubahan perilaku, seperti mudah
    marah, menangis, menarik dari dari lingkungan sosial dan melempar barang.

    Subjek pada penelitian ini adalah 2 orang anak dengan acute lymphocytic
    leukemia (ALL) yang sedang menjalani kemoterapi yang memiliki derajat stress
    yang cenderung tinggi dengan usia 10 tahun dan 12 tahun. Intervensi berlangsung
    selama 4 hari, yaitu 1 hari untuk pre-intervensi dan 3 hari untuk proses intervensi.
    Tiap pertemuan berlangsung sekitar 30-45 menit.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi therapeutic storytelling
    dapat menurunkan derajat stress pada anak yang m enjalani kemoterapi. Penurunan
    derajat stress ini dapat dilihat secara kuantitatif melal ui berkurangnya skor derajat
    stress pada anak dan secara kualitiatif melalui perubahan perilaku yang terjadi
    pada anak. Proses intervensi dengan therapeutic relationship yang mencakup 5E,
    engage, entertain, emote, educate dan encourage dapat membantu anak untuk
    terlibat dengan intervensi yang diberikan, membuat anak merasa terhibur,
    rnendorong anak untuk mengekspresikan emosinya, mengajarkan coping skill dan
    mendorong anak untuk percaya diri dengan sumber daya yang mereka miliki.
    Storytelling yang digunakan dalam intervensi ini menggunakan unsur positif,
    yaitu CHILD (Cope, Hope, Inner Strengths, Love and Dream). Therapeutic
    storytelling ini dapat membantu anak untuk mengidentifikasi unsur-unsur positif
    yang dimilikinya yang dapat digunakannya untuk cope dengan situasi kemoterapi
    yang saat ini dihadapi melalui therapeutic relationship. Proses ini dapat
    mernbantu anak untuk melakukan reappraisal mengenai situasi yang dihadapi
    dan sumber daya yang dimilikinya secara lebih positif, sehingga derajat stress
    pada anak dapat menurun.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi