Text
Kota Subang dari 1850 sampai 1968
Tests lrri berjudul Kota Subang dari 1850 sampai 1968. Sampai hari [ni,
berkenaan dengan sejarahnya, Kota Subang masih menyimpan banyak ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 010030008310 900.598 242 5 Ang k Perpustakaan Pusat (Reference Kls. 900) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 900.598 242 5 Ang k/R.18.245.3Penerbit Fakultas Ilmu Budaya Unpad : Bandung., 2018 Deskripsi Fisik xviii, 239 hlm. ; ill. ; 29,5 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 900.598 242 5Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik ReferencePernyataan Tanggungjawab Anggi Agustian Junaedi -
Tests lrri berjudul Kota Subang dari 1850 sampai 1968. Sampai hari [ni,
berkenaan dengan sejarahnya, Kota Subang masih menyimpan banyak persoalan.
Misalnya saja, ada yang menyebutnya sebagai evolusi dari desa Tengeragung.
Padaha], beberapa fakta menunjukan adanya kekelirean berkenaan dengan
pemikiran tersebut. Untuk itu, sejarah Kota Subang nampaknya perlu ditinjau ulang
dengan mengedepankan beberapa masalah seperti; Pertama, bagaimana
perkembangan awal Kota Subang, Kedua, bagaimana perkembangannya pada
masa Hindia Belanda. Ketiga, bagaimana perkembangannya pada masa Jepang
hingga kemerdekaan.
Untuk menjawab persoalan-persoalan terebut, digunakan metode sejarah
yang diawali dengan proses heuristik, kemudian kritik, berlanjut pada proses
interpretasi, dan diakhiri dengan historiografi. SeJain itu, agar persoalan-persoalan
yang telah dikemukakan dapat dijawab secara tuntas dan mendalam, digunakan
teori-teori tentang kota dan perubahan sosial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara historis Kota Subang tidak
berawaI dad Desa Tengeragung melainkan dad Desa Subang. Yang terjadi adalah
bukan perubahan nama tetapi perpindahan pusat administrasi dari Desa
Tengeragung di Segalaherang ke Desa Subang di Distrik Subang pada 1850.
Perpindahan itu mengakibatkan Kota Subang rnengalami perkembangan yang
cukup pesat dan perkebunan sebagai salah satu penggerak ekonomi paling
menguntungkan menjadi salah satupenyebabnya. Ditambah lagi, keberadaan orang
Eropa sebagai penguasa membuat kota ini semakin dikembangkan dalam rangka
memenuhi keinginan, kebutuhan, dan kepentingan mereka. Sampai dengan
berakhimya masa Hindia Belanda, Kota Subang telah memiliki berbagai fasilitas
kota seperti listrik, jaringan transportasi yang cukup baik, jaringan komunikasi,
bangunan besar yang cukup mencolok, dan sebagainya. Pada masa Jepang dan
kemerdekaan, perkernbangannya cenderung rnenurun, Beberapa fasilitas kota
hancur akibat perang. Selain itu, perusahaan perkebunan cenderung bergerak ke
arah kebangkrutan meskipun sempat membaik beberapa tahun setelah Indonesia
merdeka. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.