Detail Cantuman

Image of KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN SEQUENTIALLY PLANNED INTEGRATIVE COUNSELLING FOR CHILDREN (SPICC) UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI PADA ANAK KORBAN PERUNDUNGAN

Text  

KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN SEQUENTIALLY PLANNED INTEGRATIVE COUNSELLING FOR CHILDREN (SPICC) UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI PADA ANAK KORBAN PERUNDUNGAN


KARINA DEW ANTI SHAFW AN. Konseliag Kelompok Dengan Pendekatan
Sequentially Planned Integrative Counselling For Children Untuk Meningkatkan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030008304155.4 Kar kPerpustakaan Pusat (REF.19.23.1)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    155.4 Kar k/R.19.23.1
    Penerbit Fakultas Psikologi UNPAD : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 221 hlm. ; ill. ; 29,5 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    155.4
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • KARINA DEW ANTI SHAFW AN. Konseliag Kelompok Dengan Pendekatan
    Sequentially Planned Integrative Counselling For Children Untuk Meningkatkan
    Resiliensi Pada Anak Korban Perundungan.

    Pembimbing : Dr. Poeti Joefiani, M. Si, Psikolog dan Laila Qodariah, S. Psi, M. Psi,
    Psikolog.

    Bullying atau yang saat ini sudah dikenal dengan istilah perundungan adalah suatu
    tindakan negatif dari satu atau banyak orang terhadap orang lain secara berulang, disengaja
    dan orang yang mendapatkan tindakan tersebut tidak mampu melakukan perlawanan terhadap
    pelakunya (Olweus, 1993). Anak yang menjadi korban perundungan berpotensi untuk
    mendapatkan beberapa dampak negatif baik secara fisik, psikologis ataupun sosial. Dari segi
    sosial anak korban perundungan dapat terlihat sebagai anak yang menarik diri atau bahkan
    menolak untuk sekolah (Grotberg, 2003). Hal tersebut menunjukkan bahwa anak kurang
    mampu menghadapi dan mengatasi perundungan yang dialaminya. Dalam psikologi hal ini
    dikenal dengan istilah resiliensi. Resiliensi dibentuk melalui tiga faktor yaitu I HA VE, I AM
    dan I CAN. Melihat hal tersebut, anak korban perundungan perlu mendapatkan penanganan
    untuk membantu dirinya bangkit dari keterpurukan yang dialami sebagai dampak
    perundungan. Dalam penelitian ini, intervensi yang diberikan berupa konseling kelompok
    dengan pendekatan Sequentially Planned Integrative Counselling For Children (SPICC).
    SPICC adalah pendekatan dalam konseling anak yang menggunakan lima pendekatan besar
    yang terintegrasi yaitu client centered, gestalt, narrative, cognitive behavioural dan
    behavioural (Geldard, 2013).

    Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, studi 1 merupakan proses merancang modul
    konseling kelompok dengan pendekatan SPICC dan pengujian valitditas rancangan
    menggunakan expert review. Studi II adalah uji coba rancangan konseling kelompok dengan
    menggunakan rancangan one group pretest posttest design. Alat ukur yang digunakan adalah
    Olweus Bullying Questionnaire sebagai alat ukur dalam penjaringan partisipan dan alat ukur
    resiliensi yang digunakan dalam asesmen sebelum dan sesudah pemberian konseling
    kelompok. Pemberian intervensi diberikan kepada 2 anak korban perundungan berjenis
    kelamin laki-Iaki berusia 10-12 tahun. Convergent parallel mixed method design digunakan
    dalam pengolahan, analisis, pembahasan dan penarikan kesimpulan daripada penelitian ini.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan resiliensi
    pada anak korban perundungan dari skor 124 menjadi 164 pada partisipan A dan skor 134
    menjadi 191 pada partisipan M. Secara kualitatif, partisipan paling banyak terbantu dalam
    meningkatkan penilaian positif terhadap diri mereka, disertai dengan munculnya pemahaman
    bahwa mereka memiliki sumber daya lingkungan yang dapat membantu dan kemampuan
    untuk bertindak dalam menghadapi situasi perundungan.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi