Detail Cantuman

Image of PENGALAMAN KOMUNIKASI PASIEN LUPUS DENGAN DOKTER DALAM PROSES KONSULTASI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

Text  

PENGALAMAN KOMUNIKASI PASIEN LUPUS DENGAN DOKTER DALAM PROSES KONSULTASI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


PENGALAMAN KOMUNlKASI PASIEN LUPUS DENGAN DOKTER
DALAM PROSES KONSULTASI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

Titih Nurhaipah, ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030008299302.259 824 32 Tit pPerpustakaan Pusat (Reference Kls. 300)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    302.259 824 32 Tit p/R.21.210.5
    Penerbit Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv, 287 hlm. ; ill. ; 29,5 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    302.259 824 32
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • PENGALAMAN KOMUNlKASI PASIEN LUPUS DENGAN DOKTER
    DALAM PROSES KONSULTASI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

    Titih Nurhaipah, 210120150017. 2017. Tesis ini berjudul Pengalaman
    Komunikasi Pasien Lupus dengan Dokter dalam Konsultasi Kesehatan di Rumah
    Sakit, dengan ketua tim pembimbing Dr. Atwar Bajari, M.Si dan dengan anggota
    tim pembimbing Dr. H. Antar Venus, MA. Comm. Fenomena komunikasi yang
    terjadi dalam proses konsultasi kesehatan antara pasien dan dokter menjadi hal
    penting untuk diperhatikan keduanya, agar tercapai komunikasi yang efektif serta
    mencapai tujuan yang diharapkan. Tesis ini bertujuan untuk memahami makna
    komunikasi, motif pasien melakukan komunikasi dan perilaku komunikasi pasien
    dengan dokter dalam proses konsultasi kesehatan di rumah sakit.

    Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis studi
    fenomenologi. Subjek penelitiannya adalah pasien penyakit systemic lupus yang
    dipilih secara purposive. Pengumpulan data utamanya diperoleh melalui
    wawancara mendalam. Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa makna
    komunikasi bagi pasien terbagi 3 kategori, yakni pengertian, tujuan dan dampak.
    Motif pasien melakukan komunikasi terbagi menjadi dua yakni Pertama, motif
    untuk kesembuhan dan potensial. Kedua adalah motif karena kebutuhan,
    kebiasaan dan pengaruh. Terkait perilaku komunikasi pasien terbagi menjadi dua
    kategori yakni perilaku komunikasi positif dan negative baik verbal maupun
    nonverbal. Perilaku komunikasi positif (verbal) diantaranya empati, suportif, dan
    efektif. Sedang (nonverbal) diantaranya senyuman, tatapan mata, dan jabatan
    tangan. Perilaku komunikasi yang bernuansa negatif, secara verbal diantaranya
    adalah ketidakpedulian, menghindar, dan ketidakpatuhan. Komunikasi secara
    nonverbal berupa menunduk.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi