Detail Cantuman

Image of Aktualisasi Kearifan Lokal Pill Pesenggiri Dalam Penanganan Konflik Pada Masyarakat Multi-Etnik (Studi Kasus di Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung)

Text  

Aktualisasi Kearifan Lokal Pill Pesenggiri Dalam Penanganan Konflik Pada Masyarakat Multi-Etnik (Studi Kasus di Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung)


ABSTRAK

Judul : Aktualisasi Kearifan Lokal Piil Pesenggiri Dalam Penanganan
Konflik Pada Masyarakat Multi-Etnik (Studi Kasus ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030007476306 Der aPerpustakaan Pusat (Referensi kls 300 Rak. 18.37)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    306 Der a
    Penerbit Pemerintah Kota Bandung : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xi,; 118 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    180720130013
    Klasifikasi
    306 Der a
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    Referensi
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK

    Judul : Aktualisasi Kearifan Lokal Piil Pesenggiri Dalam Penanganan
    Konflik Pada Masyarakat Multi-Etnik (Studi Kasus Di Kecamatan
    Semaka Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung)

    Tesis ini membahas tentang hasil penelitian mengenai Aktualisasi Kearifan Lokal
    Piil Pesenggiri Dalam Penanganan Konflik Pada Masyarakat Multi-Etnik (Studi
    Kasus Di Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung). Tujuan
    dari penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan konflik sebagai akibat
    perbedaan tradisi suku Lampung dengan pendatang, dan aktualisasi Piil
    Pesenggiri suku Lampung sebagai media penanganan konflikdi kecamatan
    Semaka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
    kasus. Data lapangan diperoleh dan dianalisis dengan model Analysis Interactive
    dari Miles dan Hubberman. Hasil dari penelitian ini adalah konflik yang terjadi di
    kecamatan Semaka berawal dari tindakan kriminal namun meluas karena suku
    Lampung dan pendatang memiliki perbedaan tradisi yang memunculkan stereotip
    negatif dari masing-masing suku. Perbedaan tradisi baik dalan hal pola
    pemukiman maupun kegiatan ekonomi dan mata pencaharian antara suku
    Lampung dengan suku pendatang telah membuat jarak (gap) yang dapat menjadi
    pemicu konflik. Pola pemukiman menjadi salah satu faktor penyebab konflik
    karena dapat memicu kecemburuan, prasangka sosial, dan sukuisme yang
    berlebihan. Sementara dari aspek kegiatan ekonomi dan mata pencaharian,
    kecemburuan ekonomi suku Lampung atas kesuksesan suku pendatang juga
    menjadi faktor penyebab konflik di kecamatan Semaka. Pemanfaatan Piil
    Pesenggiri sebagai kearifan lokal suku Lampung harus dikedepankan dalam
    penanganan konflik. Aktualisasi Juluk Adek, Nemui-Nyimah, Nengah-Nyappur,
    don Sakai-Sambayan tentu lebih efektif dalam penanganan konflik karena lebih
    berdampak keseluruh lapisan masyarakat.

    Kata kunci : PiiI Pesenggiri, Konflik, Multi-etnik
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi