Detail Cantuman

Image of IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PERDAGANGAN WANITA DI PROVINSI SULAWESI UTARA

 

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PERDAGANGAN WANITA DI PROVINSI SULAWESI UTARA


Pennasalahan pokok penelitian ini adalah implementasi kebijakan
penanggulangan perdagangan wanita di Provinsi Sulawesi Utara belum berjalan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001110100234351 Ger i/R.17.300Perpustakaan Pusat (REF.17.300)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    351 Ger i/R.17.300
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xix,;172 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    351 Ger i
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pennasalahan pokok penelitian ini adalah implementasi kebijakan
    penanggulangan perdagangan wanita di Provinsi Sulawesi Utara belum berjalan
    sebagaimana yang diharapkan, ditandai dengan masih banyaknya kasus-kasus
    yang muncul sejak Perda penanggulangan perdagangan wanita diberlakukan tahun
    2004. Karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana implementasi
    kebijakan penanggulangan perdagangan wanita di Sulawesi Utara.

    Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatifberupa studi kasus.

    Dipilih studi kasus agar terbuka lebar kesempatan penelitian emik yakni
    menyajikan pandangan subyek yang diteliti yaitu implementor, tokoh agama,
    penegak hukum dan korban. Didukung dokumen, riwayat kasus, berita koran serta
    pelaksanaan triangulasi untuk menjamin akurasi data, infonnan maupun metode.
    Teknik yang digunakan berupa wawancara mendalam, observasi baik langsung
    maupun partisipatif. Dalam wawancara mend ala m terutama terhadap korban
    diperlukan kehati-hatian serta kejelian menerjemahkan "bahasa tubuh", terutama
    menghadapi korban yang dalam keadaan tertekan dan ketakutan.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan
    penanggulangan perdagangan manusia di Provinsi Sulawesi Utara, ternyata
    merupakan proses administrasi dan politik. Proses administrasi digambarkan
    melalui peranan isi kebijakan yang meliputi kepentingan-kepentingan mereka
    yang terpengaruh, tipe manfaat, derajad perubahan, letak pengambilan keputusan,
    implementor, dan komitmen implementor terhadap alokasi sumberdaya. Proses
    politik digambarkan melalui peranan konteks implementasi yang meliputi
    kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat, karakteristik institusi dan
    regim yang berkuasa, dan akhirnya kepatuhan dan respon pelaksana dalam
    menanggapi kebutuhan kelompok sasaran. Implementasi kebijakan
    penanggulangan perdagangan manusia telah berjalan meskipun belum berhasil
    sebagaimana yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena secara teknis
    masalahnya sangat kompleks, perubahan yang diharapkan sangat besar dibanding
    status quo, begitu ban yak aktor yang terlibat, sasaran-sasaran bervariasi, rumusan
    tujuan yang kurang jelas, serta pencapaiannya yang memerlukan waktu lama.

    Temuan baru dalam penelitian ini adalah bahwa dalam konteks
    implementasi khususnya kepatuhan dan respon, peranan pengawasan belum
    tertata dengan baik, implementor yang belum berperspektif feminis serta
    pentingnya peranan jejaring kerja diantara aktor dan lembaga masyarakat dalam
    implementasi kebijakan penanggulangan perdagangan wanita.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi