Detail Cantuman

Image of TEATER SUNDA KIWARI DALAM PEWARISAN NILAI-NILAI KASUNDAAN

 

TEATER SUNDA KIWARI DALAM PEWARISAN NILAI-NILAI KASUNDAAN


ABSTRAK
Interpretasi dan Revitalisasi kearifan lokal diperlukan untuk memperkuat jati diri suatu bangsa. Pengetahuan dan kearifan tersebut ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001140100185306.4/R.18.4Perpustakaan Pusat (REF.18.4)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    306.4/R.18.4
    Penerbit Program Pasca Sarjana : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xix,;499 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    306.4
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK
    Interpretasi dan Revitalisasi kearifan lokal diperlukan untuk memperkuat jati diri suatu bangsa. Pengetahuan dan kearifan tersebut dapat diberdayakan sebagai somber inovasi dan keterampilan untuk menjawab persoalan masa kini. Oleh karena itu, diperlukan wahana menarik untuk mengejawantahkan nilai-nilai tersebut sesuai dengan teks dan konteks masyarakatnya. Teater sebagai cermin kehidupan dapat menjadi media yang sesuai untuk mengenalkan nilai-nilai budaya local bagi generasi muda
    Satu kelompok teater yang peduli terhadap persoalan di atas adalah Teater Sunda Kiwari. Kelompok ini merupakan kelompok teater modem berbahasa Sunda yang memiliki cita-cita memelihara dan mengembangkan budaya Sunda, terutama bahasa dan seni. Mereka berkiprah selama 38 tahun untuk tetap mengenalkan bahasa Sunda dan nilai-nilai kasundaan secara konsisten dalam kegiatannya, balk dalam pertunjukan maupun festival yang dilaksanakannya.
    Pertunjukan yang dipilih dalam penelitian ini memiliki berbagai persoalan kehidupan yang dapat menjadi tontonan sekaligus tuntunan bagi masyarakat. Pendekatan filsafat, sosial, sejarah, dan religi dalam pertunjukan mengajarkan cara berpikir, bersikap, dan berlaku secara Sunda. Oleh karena itu, analisis tentang nilai budaya Sunda dalam pertunjukan menjadi penting dilakukan untuk mengenalkan kembali kearifan lokal.
    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi untuk melihat kinerja Teater Sunda Kiwari dalam tiga pertunjukan (Mun-Tangan Alif, 1-larewos Gaib, dan Tukang Asahan). Analisis strukturasi pelaku (agen), ruang, dan waktu dengan aplikasi metode Pavis digunakan mulai dari interpretasi naskah hingga konkretisasi pertunjukan. Pandangan hidup Sunda direpresentasikan dalam pola pikir, pola sikap, dart. pola laku nyunda yang tercermin dalam tritangtu (tiga ketentuan) seperti tekad ucap lampah, silih asap silih asih silih asuh, ruang majernuk waktu majemuk, dan laku majemuk, serta konsep pancakaki dan sineger tengah dalam pertunjukan TSK.
    Nilai kasundaan seperti tercermin dalam tiga pertunjukan TSK merupakan reproduksi dari refleksi kehidupan yang dipahami sertimannya. Reflektivitas sebagai kontinuitas praktik-praktik di sepanjang ruang dan waktu, jika tents berulang dalam rentang waktu yang panjang dapat menghasilkan pemikiran baru untuk terus melakukan tindakan dalam menstrukturasi pola yang sudah ada, balk dalam sikap berbahasa, berkesenian, maupun berbudaya.
    vi
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi