Detail Cantuman

Image of CITRA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PANDANGAN PEMANGKU KEPENTINGAN (Studi Kasus Pelayanan Publik Polisi Lalu Lintas Polda Jawa Barat)
INDONESIAN REPUBLIC POLICE IMAGE

 

CITRA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PANDANGAN PEMANGKU KEPENTINGAN (Studi Kasus Pelayanan Publik Polisi Lalu Lintas Polda Jawa Barat) INDONESIAN REPUBLIC POLICE IMAGE


Citra Kepolisian Republik Indonesia Dalam Pandangan Pemangku Kepentingan
(Studi Kasus Pelayanan Publik Polisi Lalu Lintas Polda Jawa Barat) ...

  • Tidak ada salinan data

  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    302.2 AQU C/.17.46.1
    Penerbit Pascasarjana Program Doktor Ilmu Politik UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    XXIII,;446 HLM,;29 CM
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    302.2 AQU C
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Citra Kepolisian Republik Indonesia Dalam Pandangan Pemangku Kepentingan
    (Studi Kasus Pelayanan Publik Polisi Lalu Lintas Polda Jawa Barat)

    Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di
    Indonesia yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Perjalanan
    sejarah institusi Polri dapat ditelusuri hingga masa kerajaan, masa kolonial,
    sampai kemerdekaan dan reformasi. Peranannya dalam melayani, mengayomi,
    dan melindungi masyarakat tidak dapat diabaikan, termasuk peran Polisi Lalu
    Lintas (Polantas) dalam bidang lalu lintas. Sekalipun telah dilakukan reformasi
    birokrasi, citra Polantas hampir tidak pernah meningkat. Terdapat berbagai faktor
    yang menyebabkan buruknya citra Polantas, baik internal rnaupun eksternal.
    Dengan demikian, masalah disertasi ini adalah pandangan para pemangku
    kepentingan terhadap citra Polantas, khususnya sebagaimana kasus yang terjadi
    pada Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Derah Jawa Barat (Polda
    Jabar). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara empiris
    mengenai pandangan para pemangku kepentingan tentang citra Polantas.

    Untuk menjelaskan masalah penelitian ini, digunakan beberapa teori. Teori­
    teori tersebut adalah tentang citra, teori komunikasi (pribadi dan organisasi), teori
    sosiologis, analisis kebijakan publik, dan teori management public relation.
    Bertolak dari teori-teori tersebut, dan dikaitkan dengan pengamatan awal yang
    dilakukan di Ditlantas Polda Jabar, dapat dikatakan bahwa buruknya citra Polantas
    disebabkan berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun ekstemal.Dalam
    perspektif ilmu komunikasi, realitas tentang citra ini berhubungan dengan aspek
    komunikasi internal dan organisasi. Selain itu, hal ini pun berkaitan dengan fakta
    sosial, definisi sosial, dan interaksi sosial antara Polantas dengan para pemangku
    kepentingan.

    . Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
    penelitian kualitatif. Sumber datanya adalah dari para pemangku kepentingan dari
    sektor pemerintahan, sektor swasta, dan masyarakat pengguna lalu lintas.
    Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan Focus Group Discussion
    (FGD). Analisis dilakukan secara kualitatif dengan langkah: orientasi, fokus, dan
    display data.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruknya citra Polantas bukan hanya
    disebabkan oleh faktor internal Polantas, tetapi juga faktor-faktor sosiologis yang
    lebih luas, termasuk masalah ketimpangan pertumbuhan kota, kondisi sosial,
    ekonomi, dan budaya pemangku kepentingan. Hal ini dalam banyak kasus
    disadari oleh pemangku kepentingan. Dalam hubungan ini, persoalannya terletak
    pada persoalan komunikasi, baik komunikasi personal, organisasi, dan kebijakan.
    ,Untuk mengatasi masalah citra terse but diperlukan management public relation,
    agar kornunikasiantara polisi dengan pemangku kepentingan dapat dilaksanakan

    secara lebih efektif dan efisien, serta peran Polantas dalam pelayanan publik dan
    penegakan hukum lebih dapat dirasakan dan dihormati oleh para pemangku
    kepentingan.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi