DIALEKTIKA KOMUNIKASI IBU BEKERJA: ANTARA PEKERJAAN DAN PENGASUHAN ANAK USIA DINI (Studi Fenomenologi terhadap Ibu Bekerja dengan Anak Usia 3-5 Tahun di Kota Ambon)
Penelitian ini berjudul "Dialektika Komunikasi Ibu Bekerja: Antara Pekerjaan
dan Pengasuhan Anak Usia Dini, Studi ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 0745 Perpustakaan Pusat Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 302.2 HUS D/R.17.86.1Penerbit Pascasarjana Program Doktor Ilmu Politik UNPAD : Bandung., 2016 Deskripsi Fisik XXXVI,;607 HLM,;29 CMBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 302.2 HUS DTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Rahman Husni -
Penelitian ini berjudul "Dialektika Komunikasi Ibu Bekerja: Antara Pekerjaan
dan Pengasuhan Anak Usia Dini, Studi Fenomenologi pada Ibu Bekerja dengan Anak
usia 3-5 Tahun di Kota Ambon", Tujuan penelitiannya adalah untuk menemukan dan
memahami: motif di balik ibu bekerja; makna peran diri sebagai ibu bekerja; makna
peran diri sebagai ibu rumah tangga, khususnya sebagai ibu yang mengasuh anaknya;
dan pengalaman interaksi antara ibu bekerja dan anak ketika di rumah. Metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif (fenomenologi), Informan ditentukan
secara purposif dan metode snow ball, dengan jumlah informan yang terlibat sebanyak
16 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan: Ibu bekerja didorong oleh motif masa lalu dan
motif masa depan. Motif masa lalu di antaranya karena nasihat orang tua atau suami,
sementara motif masa depan di antaranya agar punya penghasilan sendiri dan agar
dihargai atau tidak disepelekan suami. Makna peran diri sebagai ibu bekerja yang
dikonstruksi oleh subjek masih dialektis, yaitu walaupun ia bekerja tetapi keluarga
masih tetap sebagai prioritas, ada penghargaan dan kebanggaan tersendiri dengan
bekerja, juga bekerja sebagai bentuk syukur kepada Tuhan YME. Sementara makna
peran sebagai ibu rumah tangga dikonstruksi secara positif, yaitu anak dan suami
dianggap sebagai tanggung jawab ibu, selain itu seorang ibujuga dianggap
bertanggung jawab kepada keluarga atau famili suaminya. Terakhir, interaksi antara
ibu bekerja dan anak di rumah berlangsung dalam suasana akrab dan emosional,
dimana di satu sisi anak berat melepaskan ibu dan di sisi lain ibu sedih saat berangkat
kerja jika anak dalam kondisi tidak siap ditinggal pergi. Orang tua atau mertua,
tetangga dan pengasuh berbayar menjadi andalan ibu bekerja sebagai peran pengganti
ibu bagi anak selama ditinggal bekerja. Kecemburuan ibu bekerja karena anak kadang
lebih dekat dengan pengasuhnya menjadi persoalan lain yang turut mewamai interaksi
tersebut. Pemberian hadiah dan aktivitas bersama anak terutama di akhir pekan
menjadi cara ibu bekerja agar selalu bisa dekat dengan sang buah hati.
Sebagai saran, diperlukan dukungan dan kerja sama suami dan keluarga terdekat
dalam mendukung peran ibu bekerja, terutama dalam hal pengasuhan anak. Peran ibu
dalam rumah tangga terutama dalam pengasuhan anak usia dini haruslah menjadi
prioritas dibandingkan perannya sebagai pekerja agar anak tidak merasa terabaikan.
Diharapkan ada campur tangan pemerintah dalam melindungi peran ibu, misalnya
menerbitkan aturan dimana ibu dengan anak usia dini tidak dibebani pekerjaan yang
, sekiranya dapat menyulitkan dalam mengasuh anak secara optimal. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.