Detail Cantuman

Image of VERBA(L) TRANSITIF DALAM BAHASA MELAYU RIAU KAMPAR: Kajian Struktur dan Semantik

 

VERBA(L) TRANSITIF DALAM BAHASA MELAYU RIAU KAMPAR: Kajian Struktur dan Semantik


Disertasi ini merupakan kajian linguistik dengan judul "Verba(l) Transitif dalam
Bahasa \ Melayu Kampar: Kajian Struktur dan Semantik". ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    0748Perpustakaan PusatTersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    400 Mar v / R.18.16.4
    Penerbit program doktor ilmu Linguistik : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xv,;309 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    400 Mar v
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Disertasi ini merupakan kajian linguistik dengan judul "Verba(l) Transitif dalam
    Bahasa \ Melayu Kampar: Kajian Struktur dan Semantik". Penelitian ini pada dasarnya
    bertujuan untuk (1) menjelaskan afiks yang membentuk verba transitif, (2) menjelaskan
    makna yang terdapat pada verba transitif, dan (3) menjelaskan peran objek yang
    terkandung dalam verba transitif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
    campuran (eklektik), yang bersumber dari pakar linguistik bahasa Inggris dan bahasa
    Indonesia. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dan metode cakap.
    Selain metode simak dan metode cakap, data juga dikumpulkan dengan menggunakan
    metode introspeksi. Setelah data dikumpulkan, dianalisis dengan menggunakan metode
    distribusional atau metode agih, dengan teknik BUL sebagai teknik dasar dan teknik lesap,
    balik, sisip, dan teknik ubah wujud sebagai teknik lanjutan.

    Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Afiks
    yang membentuk verba transitif dalam BMRK dikelompokkan atas dua bagian, yaitu (a)
    afiks pembentuk verba monotransitif, yang terdiri atas (i) afiks segmental, yakni prefiks
    ma(N)- dan afiks gabungan prefiks-sufiks ma(N)-ang, ma(N)-eng, ma(N)-in, ma(N)-ong,
    ma(N)-un, ma(N)-on, ma(N)-i, man (Nl-ki, ma(N)-pi, ma(N)-ti, mampa-, mampa-ang,
    mampa-eng, mampa-in, mampa-ong, dan mampa-un dan (ii) gabungan afiks segmental
    dan suprasegmental, yakni prefiks ma(N)- dan infiks suprasegmental pada kata yang
    berakhir dengan bunyi -am, -ang, -in, -iong, -un, dan -uong; (b) afiks pembentuk verba
    bitransitif, yang terdiri atas (i) afiks segmental, yakni afiks gabungan ma(N)-ang, ma(N)­
    eng, ma(N)-in, ma(N)-ong, dan ma(N)-on dan (ii) gabungan afiks segmental dan
    suprasegmental, yakni prefiks ma(N)- dan infiks suprasegmental pada kata yang berakhir
    dengan bunyi -am, -an, ang, -im, -un, dan -uong; (2) Makna inheren verba transitif,yang
    terdiri atas (a) makna inheren verba monotransitif, yang terdiri lagi atas makna aktivitas,
    proses, sensa si tubuh, peristiwa transisional, momentan, dengan persepsi dan
    pengertian lamban, dan makna relasional, (b) makna inheren verba bitransitif, terdiri atas
    makna aktivitas dan makna relasional; (3) Peran objek verba transitifterdiri atas (a) peran
    objek pada verba monotransitif, yang terdiri lagi atas (i) peran sasaran, terjadi apabila PV
    berrnakna aktivitas, proses, sensasi tubuh, peristiwa transisional, momentan, dengan
    persepsi dan pengertian lamban, dan relasional, sedangkan S berperan pelaku, (ii) peran
    peruntung, terjadi apabila PV bermakna aktivitas, proses, persepsi dan pengertian lamban,
    dan relasional, sedangkan S berperan pelaku dan (b) peran objek pada verba bitransitif,
    yang terdiri atas Ol'r dan aSk. Pada kalimat yang beverba bitransitif, Ol'r selalu berperan
    peruntung dan OSk selalu berperan sasaran. Ol'r berperan peruntung dan aSk berperan
    sasaran muncul pada PV bermakna aktivitas dan relasional, sedangkan S berperan pelaku.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi