Detail Cantuman

Image of PENGARUH KEBERADAAN HUTAN MANGROVE TERHADAP PRODUKTIVITAS TAMBAK DI INDRAMAYU, JAWA BARAT : STUDI KASUS PESISIR PANTAI LESTARI DESA KARANGSONG KECAMATAN INDRAMAYU

 

PENGARUH KEBERADAAN HUTAN MANGROVE TERHADAP PRODUKTIVITAS TAMBAK DI INDRAMAYU, JAWA BARAT : STUDI KASUS PESISIR PANTAI LESTARI DESA KARANGSONG KECAMATAN INDRAMAYU



Tingginya tekanan alih fungsi lahan mangrove menjadi areal tarnbak di
Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu Jawa ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001150700279577 Zul p/R.25.246Perpustakaan Pusat (REF.246)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    577 Zul p/R.25.246
    Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv,;103 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    577 Zul p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab

  • Tingginya tekanan alih fungsi lahan mangrove menjadi areal tarnbak di
    Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu Jawa Barat telah
    menimbulkan berbagai macam dampak yang merugikan baik dari aspek ekologi,
    ekonomi maupun sosial. Masyarakat pesisir Indramayu lebih memilih membuka
    lahan tambak mereka tanpa memperhatikan keberadaan dari mangrove. Tingginya
    intensitas cemaran yang bersumber dari tambak (cemaran organik), cemaran
    minyak tumpah (oil spill) dan ceceran bensin dan solar dari aktivitas perkapalan
    telah mempengaruhi kualitas lingkungan perairan sehingga akan berdampak kepada
    laju produksi tambak. Pada kenyataannya, mangrove sebenamya memiliki
    mekanisme biofisik-kimiawi yang berdampak kepada perbaikan kualitas perairan
    dan peningkatan produktivitas tarnbak. Peneilitian ini dimaksudkan untuk
    mengetahui hubungan antara kualitas lingkungan mangrove terhadap kualitas
    perairan dan kualitas perairan terhadap produktivitas tambak.

    Metode yang digunakan di dalam penelitian adalah metode belt transect,
    metode analisis spasial GIS (Geography Information System), metode STORET
    (Storage and Retrieval of Water Systems) dan pendekatan statistik analisis
    multivariate. Pengambilan stasiun pengamatan untuk kualitas mangrove dilakukan
    sebanyak 4 titik dengan masing-masing plot berukuran 20 x 20 m, 15 x 15 m dan
    10 x 10 m. Hasil yang diperoleh untuk kerapatanjenis (Di) memiliki nilai rata-rata
    0,7034, Indeks Nilai Penting (INP) 45,3834 dan Kualitas Lingkungan Mangrove
    (Qe) 55,40. Melalui analisis GIS dengan menggunakan data citra satelit Landsat
    TM 8 yang diambil dari USGS (United States Geological Survey) yaitu luasan
    hutan mangrove di tahun 2014 dan 2015 mengalami peningkatan sebesar 2,5 ha
    namun luasan sebesar tarnbak cenderung tetap. Spesies yang mendominasi adalah
    Rhizophora stylousa. Hasil analisis kualitas air STORET didapatkan nilai cemaran
    berat yaitu -60. Kecenderungan laju produksi tambak di Kecamatan Indramayu
    menunjukkan penurunan hasil produksi. Hasil yang didapatkan memangrove lalui
    pendekatan statistic analisis multivariate dengan menggunakan software SPss
    didapati hasil uji signifikansi yang rendah dari hubungan kualitas lingkungan
    mangrove terhadap kualitas perairan maupun kualitas perairan terhadap
    produktivitas tambak.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi