Detail Cantuman

Image of MAKNA KARESMEN MAPAG PANGANTEN PADA UPACARA SESERAHAN DALAM PERKAWINAN ADAT SUNDA DI KOTA BANDUNG

 

MAKNA KARESMEN MAPAG PANGANTEN PADA UPACARA SESERAHAN DALAM PERKAWINAN ADAT SUNDA DI KOTA BANDUNG


Penelitian ini tentang " Makna Karesmen Mapag Panganten Pada Upaeara
Seserahan dalam perkawinan Adat Sunda di Kota Bandung," tujuannya ialah ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120700308310 ROS M/R.17.45Perpustakaan Pusat (REF.17.45)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    310 ROS M/R.17.45
    Penerbit Magister Ilmu Sosial Dan Politik : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv,;167 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    310
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini tentang " Makna Karesmen Mapag Panganten Pada Upaeara
    Seserahan dalam perkawinan Adat Sunda di Kota Bandung," tujuannya ialah
    mengetahui bagaimana proses interaksi sosial dalam karesmen mapag panganten,
    mendeskripsikan bagaimana makna karesmen mapag panganten dalam upaeara
    seserahan pada perkawinan adat Sunda di Kota Bandung, dan menganalisis
    faktor-faktor penyebab karesmen mapag panganten dalam upaeara seserahan
    pada perkawinan adat Sunda masih bertahan dalam kehidupan sosial budaya
    masyarakat Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
    ini adalah memakai paradigma kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data
    penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawaneara, dan studi dokumentasi,
    dimana analisis data dilakukan seeara deskriptifkualitatif.

    Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa : 1)
    Terselenggaranya sajian karesmen mapag panganten pada upaeara seserahan
    dalam perkawinan adat Sunda di Kota Bandung, terjalin adanya interaksi sosial
    antara pemangku hajat (keluarga ealon mempelai wanita dan keluarga ealon
    mempelai pria), pelaku karesmen mapag panganten, serta tamu undangan yang
    hadir dan masyarakat setempat (sebagai penonton), di antara ketiganya tidak dapat
    dapat dipisahkan semua itu berpadu dan adanya kesatuan yang harmoni; 2)
    Upacara perkawinan merupakan faktor penyebab hadirnya karesmen mapag
    panganten, yang maknanya seeara keseluruhan adalah bahwa masyarakat mulai
    memahami makna simbol-simbol dalam rangkaian sajian karesmen mapag
    panganten. Bahkan masyarakat pun sangat menikmati berbagai rangkaian dalam
    sajian tersebut; 3) Bertahannya karesmen mapag panganten, tidak terlepas dari
    siklus kehidupan masyarakat pendukungnya. Dan didalamnya tersaji adanya nilai­
    nilai kehidupan yaitu nilai sosial, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan nilai
    budaya. Keberadaan karesmen mapag panganten tidak lain disebabkan oleh adanya
    tuntutan jaman, dan kebutuhan masyarakat pendukungnya yang berkembang,
    berkaitan erat dengan peristiwa hajatan perkawinan, sebagai salah satu sajian
    pelengkap penghormatan terhadap pengantin yang diupaearai. Waktu-waktu
    tertentu yang biasa untuk melangsungkan pernikahan, menurut orang Sunda,
    yakni tiap bulan Syawal, Hapit, dan Rayagung. Pada bulan-bulan ini, pernikahan
    cukup padat dan imbasnya bagi lingkung seni yang menyediakan karesmen
    mapag panganten sangat laris.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi