Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

3535-Analisis Harga Obat, Ketersediaan, dan Daya Beli Pasien Pada Terapi Kanker di Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan, Provinsi Jawa Barat (Nur Faizah Hamir; Prof. Dr. Ajeng Diantini, MS; Mitty Mauliana, S.Si)


Menurut hasil studi dari Asean Dalam Data Oncology (ACTION) pada tahun 2013 di Indonesia, lebih dari 70% pasien kanker mengalami kematian dan beban ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP201701233535Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    3535
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    3535
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Menurut hasil studi dari Asean Dalam Data Oncology (ACTION) pada tahun 2013 di Indonesia, lebih dari 70% pasien kanker mengalami kematian dan beban keuangan yang sangat memberatkan dalam jangka waktu 12 bulan setelah diagnosis kanker. Harga obat kanker yang tinggi, terapi lanjutan yang mahal dan belum semua ditanggung asuransi sehingga kebanyakan pasien datang sudah stadium lanjut. Metode WHO-HAI digunakan untuk mengukur harga obat, ketersediaan dan daya beli pasien selama jangka waktu tertentu. Pengolahan data dilakukan dengan menghitung rasio harga obat kanker di RSUD Al Ihsan dibagi harga dari WHO yang dikonversi ke IDR. Hasil yang diperoleh adalah 80% Originator Brand dan 62% Lowest Price Generics yang melebihi persyaratan yang ditetapkan oleh HAI yaitu tidak lebih dari 35% kenaikan harga obat dari daftar harga obat WHO. Ketersediaan obat kanker di RSUD Al Ihsan tidak mencapai standar metode WHO-HAI, yaitu 50% obat tersedia di setiap fasilitas kesehatan yang diteliti. Keterjangkauan obat kanker di RSUD Al Ihsan adalah tinggi yaitu 86% Originator Brand dan 53% Lowest Price Generics yang membutuhkan lebih dari satu hari bekerja untuk mendapatkan pengobatan. Kesimpulannya, kebanyakan harga obat kanker di RSUD Al Ihsan adalah lebih dari persyaratan yang ditetapkan oleh HAI sebanyak 35% kenaikan, sehingga terjadinya kendala pada akses obat kanker yaitu ketersediaan obat tidak mencapai standar WHO dan harga obat kanker yang tidak terjangkau. Oleh karena itu, revisi harga yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan akses pengobatan kanker.

    Kata kunci: kanker, harga, ketersediaan, keterjangkauan, akses.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi