Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

T67-Evaluasi Sensitivitas Bakteri Penyebab ISPA Pneumonia Terhadap Antibiotika Amoksisilin, Sefadroksil, Trimetoprim, Sulfametoksazol, Seftriakson dan Sefotaksim Berbasis Molekuler di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Slamet Kabupatem Garut (Risrina Nur Ekawati; Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc; Dr. Tina Rostinawati, M.Si)


Salah satu upaya untuk mengurangi resistensi, pemberian antibiotika harus berdasarkan pola bakteri penyebab infeksi dan kepekaan bakteri terhadap ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20170132T67Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    T67
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    T67
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Salah satu upaya untuk mengurangi resistensi, pemberian antibiotika harus berdasarkan pola bakteri penyebab infeksi dan kepekaan bakteri terhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola bakteri, sensitivitas dan resistensinya terhadap antibiotika di RSUD Dr. Slamet Kabupaten Garut. Sampel bakteri diambil dari sputum pasien ISPA pneumonia yang dirawat di ruang rawat inap Zamrud RSUD. Dr. Slamet Garut. Prosedur mikrobiologi standar yang digunakan yaitu analisis Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengidentifikasi gen resistensi sedangkan uji difusi disk digunakan untuk menentukan pola resistensi antimikroba dari sputum pasien ISPA penumonia. Dari sepuluh sampel sputum yang diteliti teridentifikasi bakteri Citrobacter koseri, Enterobacter sp., Pseudomonas aeruginosa, Acitenobacter bereziniae, Klebsiella varicola, Stenotrophomonas pavanii, Acinetobacter baumanii, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Berdasarkan hasil uji resistensi bakteri ditunjukkan bahwa Bakteri C. koseri, Enterobacter sp. P. aeruginosa, A. bereziniae, K. varicola, S. pavanii, S. aureus, S. epidermidis sudah resisten terhadap antibiotika amoksisilin sedangkan bakteri A. baumanii mengalami penurunan aktivitas terhadap amoksisilin. Bakteri S. epidermidis masih sensitif terhadap antibiotika sefadroksil. Bakteri S. pavanii mengalami penurunan aktivitas terhadap antibiotika sefadroksil. Bakteri C. koseri, Enterobacter sp. P. aeruginosa, A. bereziniae, K. varicola dan S. aureus sudah resisten terhadap antibiotika sefadroksil. Bakteri Enterobacter sp., S. pavanii dan A. baumanii masih sensitif terhadap antibiotika trimetoprim. Bakteri S. aureus mengalami penurunan aktivitas terhadap antibiotika trimetoprim. Bakteri C. Koseri, P. aeruginosa, A. bereziniae, K. varicola dan S. epidermidis sudah resisten terhadap antibiotika trimetoprim. Bakteri Enterobacter sp., P. aeruginosa, A. bereziniae, S. pavanii dan A. baumanii masih sensitif terhadap antibiotika sulfametoksazol. Bakteri C. koseri, K. varicola dan S. epidermidis mengalami penurunan aktivitas terhadap antibiotika sulfametoksazol. Bakteri S. aureus sudah resisten terhadap antibiotika sulfametoksazol. Bakteri C. koseri, A. bereziniae, K. varicola, S. pavanii dan S. aureus mengalami penurunan aktivitas terhadap antibiotika seftriakson, sedangkan bakteri Enterobacter sp., P. aeruginosa, K. varicola, A. baumanii dan S. epidermidis sudah resisten terhadap antibiotika seftriakson. Bakteri C. koseri, A. bereziniae, S. aureus dan A. baumanii mengalami penurunan aktivitas terhadap antibiotika sefotaksim sedangkan bakteri Enterobacter sp., P. aeruginosa, K. varicola, S. pavanii dan S. epidermidis sudah resisten terhadap antibiotika sefotaksim.
    Kata kunci: sensitivitas, bakteri, ISPA pneumonia, antibiotika, resistensi.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi