Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

T68-Studi Dosimetri Internal Radiofarmaka 177Lu-Dota Trastuzumab Pada Terapi Kanker Payudara (Susyati; Dr. Abdul Mutalib, M.Sc; Dr. Martalena Ramli, M.Sc; Muchtaridi, M.Si., Ph.D.)


Kanker payudara adalah penyebab utama kematian wanita akibat kanker. Pada 20-30% kasus kanker payudara terdapat ekspresi berlebih gen dan reseptor ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20170170T68Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    T68
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    T68
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Kanker payudara adalah penyebab utama kematian wanita akibat kanker. Pada 20-30% kasus kanker payudara terdapat ekspresi berlebih gen dan reseptor faktor pertumbuhan epidermal tipe 2 (HER2/neu). Pengobatan terarah berbasis imunologik (Imunoterapi) dengan mekanisme pengikatan reseptor HER2/neu oleh antibodi spesifik telah dikembangkan oleh para peneliti sejak tahun 80-an. Trastuzumab adalah antibodi bentuk naked pertama yang disetujui oleh Badan Administrasi Obat & Makanan Amerika. Dari pemantauan, diketahui bahwa pengobatan dengan Trastuzumab selain membutuhkan biaya tinggi juga dapat terjadi kardiotoksisitas dan resistensi obat. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, para peneliti telah mengembangkan Trastuzumab bentuk konjugat, salah satunya adalah konjugat berlabel radioaktif (radiokonjugat) dengan 177Lutesium. Radiokonjugat (177Lu)m-(DOTA)n-Trastuzumab telah berhasil dipreparasi oleh para peneliti BATAN. Uji biodistribusi pada mencit betina normal galur BALB/c dan uji klirens pada tikus betina normal galur Wistar, paska pemberian dosis tunggal 100 µCi juga telah dilakukan. Sebagai penerapan aspek keselamatan radiasi untuk memproteksi pasien dari efek samping pemberian dosis radiofarmaka terapi yang tidak akurat, maka studi dosimetri internal perlu dilakukan sejak awal pengembangan radiofarmaka. Ruang lingkup studi dosimetri internal praklinik adalah melakukan penghitungan perkiraan dosis terserap (absorbed dose) organ-organ hewan coba berdasarkan data hasil uji biodistribusi. Selanjutnya, dilakukan juga penghitungan dosis ekivalen dan dosis efektif dengan memperhitungkan faktor bobot tipe radiasi dan tipe jaringan / organ sebagaimana yang tercantum pada Publikasi International Commission on Radiological Protection (ICRP) No.103 tahun 2007. Pada penghitungan perkiraan dosis terserap menggunakan persamaan Medical Internal Radiation Dose (MIRD) dengan bantuan data fraksi terserap spesifik foton gama (Photon Specific Absorbed Fractions) dari pustaka, diperoleh hasil bahwa dosis terserap organ paru paling tinggi, yaitu 1,5x10-2 µGy. Dosis ekivalen dan dosis efektif organ paru berturut-turut adalah 1,5x10-2 µSv dan 1,8x10-3 µSv. Dosis efektif seluruh tubuh hewan coba mencit adalah 4,2x10-3 µSv. Paru adalah organ yang paling banyak menerima dosis radiasi internal.

    Kata kunci : Dosis terserap, fraksi terserap spesifik, dosis ekivalen, dosis efektif.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi