Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

3601-Pola Penggunaan Obat Pada Pasien Pediatrik Dengan Menggunakan Indikator Peresepan World Health Organization (WHO) di Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung Tahun 2013-2015 (Shakilaa Devi A/P Vijainthiran Pillai; dr. Budhi Prihartanto, SpPD; Irma Melyani Puspitasari, M.T., Ph.D)


Pola penggunaan suatu obat dapat mempengaruhi terhadap kualitas pengobatan, pelayanan dan biaya pengobatan. Dalam hal penggunaan obat, langkah yang ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP201701713601Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    3601
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    3601
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pola penggunaan suatu obat dapat mempengaruhi terhadap kualitas pengobatan, pelayanan dan biaya pengobatan. Dalam hal penggunaan obat, langkah yang paling penting diperhatikan adalah diagnosis yang tepat, sehingga menghasilkan suatu peresepan rasional, efektif, aman dan ekonomis. Untuk meningkatkan kerasionalan penggunaan obat hingga mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat optimal, maka perlu adanya upaya pengelolaan obat secara terencana dan sistematis. WHO mengeluarkan indikator yang digunakan sebagai metode dasar untuk menilai penggunaan obat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi peresepan obat untuk pasien pediatrik di Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung pada tahun 2013-2015. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dan pengambilan data secara retrospektif. Hasil rata-rata jumlah penggunaan obat dalam satu resep pada tahun 2013-2015 adalah 3.0, 2.7, dan 2.3. Rata-rata jumlah penggunaan obat ini tergolong polifarmasi karena standar indikator WHO adalah 1.6-1.8. Persentase obat generik yang diresepkan telah memenuhi standar WHO yaitu 100% sedangkan persentase pasien yang menerima antibiotik, persentase pasien yang menerima sedia injeksi dan persentase obat yang masuk dalam DOEN belum memenuhi nilai yang direkomendasikan WHO. Hasil statistik ANOVA menujukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada penggunaan obat generik, obat yang termasuk DOEN dan penggunaan obat antibiotik setiap tahunnya. Penyakit yang paling banyak diderita oleh pasien pediatrik adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut tidak spesifik (J06) dan obat yang paling banyak digunakan adalah Parasetamol, Klorfeniramin Maleate dan Amoksilin. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara prospektif untuk dapat mengetahui penyebab pola penggunaan obat untuk pasien pediatrik di puskesmas Babakan Sari Kota Bandung belum memenuhi standar WHO.
    Kata kunci: Pola penggunaan obat, evaluasi peresepan, indikator peresepan WHO, polifarmasi.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi