Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

T70-Evaluasi Manajemen Pengendalian Logistik Obat BPJS di Instalasi Farmasi RSUD Al Ihsan Dengan Metode ABC-VEN dan Logistics Indicators Assessment Tool (LIAT) (Mitty Mauliana; Dr. Tiana Milanda, M.Si; Auliya A. Suwantika, Ph.D; Dra. Emma Surachman, M.Si)


Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan sejak dibuka pelayanan BPJS tahun 2014, penerimaan pasien mengalami peningkatan 57% di rawat jalan dan 63% di rawat ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20170177T70Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    T70
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    T70
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan sejak dibuka pelayanan BPJS tahun 2014, penerimaan pasien mengalami peningkatan 57% di rawat jalan dan 63% di rawat inap. Data pembelian di gudang farmasi untuk obat BPJS tahun 2015 meningkat sampai 200% dibanding tahun 2014. Keluhan di pelayanan adalah terjadinya kekosongan obat, sehingga pasien tidak terlayani secara maksimal. Laporan tahunan instalasi farmasi tahun 2015 terjadi resep tidak terlayani sebesar Rp.125.000.000 per bulan, perlu diantisipasi dengan pengelolaan persediaan yang baik, diharapkan kerugian rumah sakit karena resep tidak terlayani menjadi berkurang.
    Evaluasi manajemen pengendalian logistik secara observasional (non-eksperimental) dilakukan untuk mengetahui prioritas pengadaan obat-obat BPJS dengan matriks ABC-VEN berdasarkan nilai pakai dan kekritisan obat, sehingga diketahui obat kategori I yang memerlukan monitoring, kontrol yang ketat, merupakan obat-obat pilihan utama untuk dibeli dan memerlukan pengawasan khusus. Metoda Logistics Indicators Assessment Tool (LIAT) dipakai untuk mengetahui performa pengendalian logistik di instalasi farmasi RSUD Al Ihsan sehingga diharapkan kekosongan obat yang menjadi masalah dapat teratasi.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwaterdapat 40,7 – 48,1% item obat yang termasuk dalamkategori I, dengan nilai investasimencapai 75,7 – 82,0 % dari total nilai investasi tahunan untuk obat-obat BPJS. Performa pengendalian obat BPJS di Instalasi Farmasi RSUD Al Ihsan belum berjalan dengan baik dari segi keakuratan data, perhitungan kebutuhan, pengawasan, kelancaran pembayaran keuangan, stok pengaman dan sudah cukup baik untuk penyimpanan. Kekosongan persediaan dapat diatasi dengan perencanaan formula perhitungan yang seragam, keakuratan data, kelancaran pembayaran, komitmen dari distributor untuk dapat menyediakan produk sesuai dengan kebutuhan.
    Kata kunci : Obat BPJS, metoda ABC-VEN, metoda LIAT.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi