Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

3615-Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi Daun Rambutan (Nephelium lappaceum) Terhadap Shigella dysenteriae ATCC 13313 dan Bacillus cereus ATCC 1346 (Amita Putri Afini; Dra. Sulistiyaningsih, M.Kes; Imam Adi Wicaksono, M.Si)


Infeksi saluran pencernaan dapat disebabkan oleh bakteri patogen, biasanya ditandai diare yang merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas dinegara ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP201701913615Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    3615
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    3615
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Infeksi saluran pencernaan dapat disebabkan oleh bakteri patogen, biasanya ditandai diare yang merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas dinegara maju maupun berkembang. Di Indonesia peningkatan insidensi diare terjadi dari 301/1000menjadi 411/1000 penduduk dan angka kematian sebesar 3.5%. Diare dapat disebabkan oleh bakteri patogen seperti Shigella dysenteriae dan Bacillus cereus. Pengobatan diare dengan antibiotik dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping salah satunya resistensi dari bakteri, sehingga perlu pencarian obat alternatif dari bahan alam. Daun rambutan (Nephelium lappaceum) dapat dimanfaatkan untuk antidiare karena mengandung flavonoid yang bersifat sebagai antibakteri.Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas serta menentukan KHTM dan KBM ekstrak etanol dan fraksi teraktif terhadapbakteri uji S.dysenteriae dan B.cereus. Pengujian aktivitas dilakukan metode difusi agar serta nilai KHTM dan KBM dengan metode mikrodilusi. Hasil uji menunjukan ekstrak daun rambutan yang mengandung senyawa polifenol, tanin, flavonoid, saponin, monoterpen dan sesquiterpen memiliki aktivitas antibakteri dengan fraksi teraktif etil asetat terhadap kedua bakteri uji. KHTM dan KBM ekstrak dalam rentang 2.5%(b/v)-5%(b/v) untuk S.dysenteriae dan rentang 0.08%(b/v)-0.15%(b/v) untuk B.cereus, sedangkan fraksi etil asetat menghasilkan KHTM dan KBM pada rentang 1.25%(b/v)-2.50%(b/v) untuk S.dysenteriae dan B.cereus berada pada rentang 0.04%(b/v)-0.08%(b/v).


    Kata kunci: Diare, Nephellium lappaceum, Antibakteri, Shigella dysenteriae, Bacillus cereus
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi