Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

T76-Pola Penggunaan dan Efektivitas Terapi Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Usia Bawah Lima Tahun (Balita) di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2013-2015 (Salma Huda California; Dr. Eli Halimah, MS; Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc)


Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian anak usia dibawah lima tahun (balita) di dunia. Terapi antibiotik untuk pneumonia biasanya ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20170204Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    -
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian anak usia dibawah lima tahun (balita) di dunia. Terapi antibiotik untuk pneumonia biasanya dipilih secara empirik karena mikroorganisme penyebab pneumonia belum dapat diketahui saat diagnosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik dan membandingkan efektivitas terapi antibiotik menggunakan ampisilin, ampisilin-gentamisin, dan ampisilin-kloramfenikol pada balita yang dirawat dengan pneumonia, serta mengetahui hubungan antara penggunaan antibotik pada balita dengan pneumonia terhadap resistensi bakteri di salah satu rumah sakit di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2013-2015. Metode penelitian yang digunakan adalah potong lintang dengan pengambilan data sekunder secara retrospektif. Penggunaan antibiotik dianalisis dengan menggunakan metode ATC/DDD dan DU90% sedangkan perbandingan efektivitas menggunakan uji Chi-Square, uji Fisher, dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menyatakan bahwa ampisilin merupakan antibiotik yang paling banyak digunakan pada pasien pneumonia anak usia dibawah 5 tahun yang dirawat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode 2013-2015, yaitu sebesar 48,64% dari total penggunaan antibiotik atau setara dengan 1.059,57 DDD/100 hari rawat. Antibiotik lain yang penggunaannya termasuk dalam segmen DU90% antara lain yaitu kloksasilin 231,27 DDD/100 hari rawat (10,62%), kloramfenikol 157,85 DDD/100 hari rawat (7,25%), sefotaksim 134,09 DDD/100 hari rawat (6,16%), gentamisin 116,47 DDD/100 hari rawat (5,35%), meropenem 106,08 DDD/100 hari rawat (4,87%), amoksisilin 85,12 DDD/100 hari rawat (3,91%), vankomisin 61,07 DDD/100 hari rawat (2,80%), dan seftazidim 56,57 DDD/100 hari rawat (2,60%). Tidak ada perbedaan efektivitas secara statistik antara kelompok ampisilin dengan ampisilin-gentamisin pada parameter suhu tubuh (p=1,000), laju pernapasan (p=0,105), sesak (p=0,099), dan batuk (p=0,125); antara kelompok ampisilin dengan ampisilin-kloramfenikol pada parameter batuk (p=0,064) dan sesak (p=0,498); serta antara kelompok ampisilin-gentamisin dengan ampisilin-kloramfenikol pada parameter laju pernapasan (p=0,331), sesak (p=0,527), batuk (p=0,484), dan lama hari rawat (p=0,369). Perbedaan efektivitas secara statistik ditemukan antara kelompok ampisilin dengan ampisilin-gentamisin pada parameter lama hari rawat (p=0,000); antara kelompok ampisilin dengan ampisilin-kloramfenikol pada parameter suhu tubuh (p=0,008), laju pernapasan (p=0,017), serta lama hari rawat (p=0,000); antara kelompok ampisilin-gentamisin dengan ampisilin-kloramfenikol pada parameter suhu tubuh (p=0,026).


    Kata kunci: pneumonia, anak, antibiotik, metode ATC/DDD, drug utilization 90%
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi