Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

T93- Aktivitas dan Mekanisme Hepatoprotektif Ekstrak Batang Tanaman Akar Kuning (Arcangelisia flava (L.) Merr.) Pada Hati Tikus Yang Diinduksi Asetaminofen (Steffi Liem; Prof. Dr. Jutti Levita, M.Si; Dr. Tina Rostinawati, M.Si; Ronny Lesmana, dr., M.Kes., PhD., AIFO)


Asetaminofen digunakan secara luas di Indonesia sebagai terapi awal analgesik dan dijual bebas di apotek dan toko obat. Penggunaan dalam dosis ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20180008T93Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    T93
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    T93
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Asetaminofen digunakan secara luas di Indonesia sebagai terapi awal analgesik dan dijual bebas di apotek dan toko obat. Penggunaan dalam dosis terapi, tidak menimbulkan efek samping, akan tetapi jika digunakan dalam dosis tinggi dapat menginduksi apoptosis pada sel hepatoma dan limfosit. Ekspresi caspase 3 yang berlebihan secara signifikan merupakan efek sitotoksik dari asetaminofen. Arcangelisia flava (Menispermacea), merupakan tanaman yang banyak terdapat di Kalimantan, Indonesia, yang mengandung berbagai metabolit sekunder yang memiliki efek sebagai hepatoprotektor. Studi ini bertujuan untuk mempelajari efek ekstrak A. flava terhadap gambaran histopatologi dan modulasi ekspresi caspase 3 pada hewan uji yang diinduksi asetaminofen. Pada studi ini digunakan hewan uji tikus jantan yang dibagi menjadi 8 kelompok uji. Kelompok I merupakan kontrol normal; kelompok II merupakan kontrol negatif (PGA 2%); kelompok III merupakan kontrol positif (silimarin 50 mg/kg BB); kelompok IV-VIII merupakan kelompok yang diberikan ekstrak A. flava dengan dosis 50, 100, 200, 400, dan 800 mg/kg BB selama 14 hari. Pada hari ke-15, seluruh hewan uji kelompok II-VIII diinduksi dengan asetaminofen dosis 1000 mg/kg BB selama 7 hari secara simultan bersamaan dengan ekstrak. Pada hari ke 22 seluruh hewan uji diukur paramater biokimia darah, pengujian histopatologi, dan pengujian modulasi ekspresi protein caspase 3 dengan western blot. Asetaminofen menyebabkan kenaikan pada kadar serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT), serum glutamat piruvat transaminase(SGPT) dan γ-glutamat transferase (GGT), terutama pada kelompok II. Kelompok III, VII, dan VIII menunjukkan kadar serum transaminase yang normal. Gambaran histopatologi normal yang tampak pada vena setralis (VS) dan sinosoid ditunjukkan oleh kelompok I, III, dan VII, dan VIII, sedangkan pada kelompok II, IV, V, dan VI terjadi pelebaran sinosoid, lesi VS, dan perdarahan lokal. Analisis Western Blotmenunjukkan terjadinya penghambatan ekspresi protein caspase 3 oleh ekstrak A. flava sesuai dengan peningkatan dosis.Ekstrak A. flava dimulai dosis 400 mg/kg BB menunjukkan aktivitas hepatoprotektif dengan mencegah terjadinya peningkatan parameter biokimia darah (SGOT, SGPT, dan GGT), tidak terjadinya kerusakan hati tikus pada gambaran histopatologis serta menurunkan modulasi ekspresi protein caspase 3 (rasio caspase 3/beta aktin pada ekstrak A. flava lebih kecil daripada kontrol negatif).
    Kata Kunci : Arcangelisia sp, NSAID, caspase 3, SGOT, SGPT, dan GGT.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi