Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

T95- Analisis Penggunaan Modifikasi Pedoman Konseling Pelayanan Kefarmasian Terhadap Keterampilan Komunikasi Konseling Apoteker Pada Pasien (Riny Meliyana Djauhari; Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc; Dr. Keri Lestari, M.Si)


Konseling kini dipandang sebagai pendekatan yang berfokus pada pemecahan masalah pasien dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Untuk mendapatkan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20180009T95Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    T95
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    T95
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Konseling kini dipandang sebagai pendekatan yang berfokus pada pemecahan masalah pasien dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Untuk mendapatkan konseling yang baik, diperlukan sinergisme antara pengetahuan farmakoterapi, pengelolaan informasi, dan komunikasi yang disampaikan dalam sesi konseling. Kebutuhan pasien akan hal tersebut memberikan tantangan bagi apoteker untuk dapat mengevaluasi kemampuan komunikasi mereka pada saat melakukan pelayanan konseling pada pasien. Penelitian eksperimental dengan desain quasi-experiment, pre-test and post-test with control group designyang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian awal keterampilan komunikasi konseling apoteker dan pengaruh pemberian modifikasi pedoman konseling terhadap keterampilan komunikasi konseling apoteker, serta mengetahuipengaruh tahapan konseling dan komunikasi terhadap keterampilan komunikasi konseling.Hasil penelitian menunjukkan penilaian awal terhadap keterampilan konseling apoteker diperoleh sebanyak 62.86% apoteker dengan keterampilan konseling kurang, 25.71% sedang, dan 11.43% adalah baik. Modifikasi pedoman pelayanan konseling apoteker berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keterampilan komunikasi konseling apoteker pada pasien (α = 0.000), dengan peningkatan nilai keterampilan komunikasi konseling yaitu sebesar 59.27%. Selanjutnya dari hasil uji analisis faktor diketahui bahwa tahapan konseling dan komunikasi memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan keterampilan konseling, dengan nilai loading factor tertinggi yaitu fase pembukaan (0,848), diikuti fase penutup (0,807), fase informasi dan rekomendasi (0,744), serta tahapan komunikasi yaitu 0.685.
    Kata kunci :alat ukur keterampilan konseling, ketrampilan komunikasi, komunikasi apoteker - pasien, konselingapoteker, modifikasi pedoman konseling.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi