Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

TINJAUAN YURIDIS VIKTIMOLOGI TERHADAP ANAK YANG DIJADIKAN OBJEK VIDEO PORNO BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUH 2002 JO UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK


Anak adalah generasi penerus bangsa dan bagian dari masyarakat
yang harus diperhatikan serta dilindungi kepentingannya, namun dalam

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    219/2017219/2017Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja FH UnpadTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Hukum
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    219/2017
    Penerbit Fakultas Hukum UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xi,127 hal, 30 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    219/2017
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Anak adalah generasi penerus bangsa dan bagian dari masyarakat
    yang harus diperhatikan serta dilindungi kepentingannya, namun dalam
    kenyataanya di Indonesia masih banyak anak yang terlepas dari
    pengawasan orang tua dan masyarakat sehingga anak dapat di eksploitasi
    secara seksual oleh orang-orang yang bermoral rendah. Dalam hal ini, anak
    dieksploitasi secara seksual dengan cara dijadikan objek video porno. Anak
    yang menjadi korban objek video porno ini biasanya tidak memahami
    maksud dan tujuan pelaku terhadapnya, dikarenakan anak yang masih “lugu”
    dan tidak mengerti tentang tanda-tanda kejahatan. Sehingga pelaku dengan
    mudahnya memperdaya korban dengan menjadikannya objek video porno
    untuk kepentingan pelaku sendiri. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
    mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak menjadi objek video porno
    dan perlindungan hukum bagi anak yang dijadikan objek video porno
    dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
    Perlindungan Anak.
    Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah,
    metode pendekatan yuridis normatif dengan mengunakan sumber utama
    data sekunder atau bahan pustaka. Spesifikasi penelitian adalah deskriptif
    analitis yaitu menggambarkan dan menganalisis fakta-fakta yang sesuai
    dengan identifikasi masalah secara sistematis, kemudian dikumpulkan, dikaji
    dan dianalisis secara yuridis kualitatif, yaitu dengan menggunakan metode
    penemuan hukum. Pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian
    yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh
    responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata.
    Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang
    menyebabkan anak menjadi objek video porno adalah adanya ancaman dan
    pembujukan terhadap korban, faktor ekonomi, faktor saling suka, dan media
    massa. Bentuk perlindungan hukum yang diberikan dapat dilakukan oleh
    Orang Tua dan keluarga dengan cara melindungi, mengawasi, membimbing,
    memperhatikan, dan memantau kegiatan serta lingkungan pergaulan anak
    sehari-hari. Perlindungan yang dapat diberikan oleh pemerintah yaitu
    memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi, nilai agama, nilai
    kesusilaan, rehabilitasi sosial, melakukan pendampingan psikososial
    terhadap anak yang menjadi korban, serta mengawasi dan mengontrol
    kemajuan teknologi khususnya di media masa dan media internet. Lembaga
    Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dibidang perlindungan anak
    memberikan suatu bantuan khusus terhadap anak dengann cara
    memberikan rehabilitasi sosial, pendampingan psikososial pada saat
    pengobatan sampai dengan pemulihan serta membantu menegakan hak-hak
    anak untuk dilindungi oleh Negara. Masyarakat dapat membantu pemerintah
    dan LSM dengan cara memperhatikan dan melindungi anak-anak yang ada
    dilingkungannya dari hal-hal yang mengandung pornografi.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi